Matamata.com - Band Indie biasanya lebih digemari oleh pecinta musik Tanah Air.
Band Indie dinilai memiliki konsisten kuat dengan aliran musiknya. Beda dengan band label, mau tak mau mereka harus mengikuti aturan dari label yang dinaungi.
Sementara band indie lebih bebas berekspresi. Makannya, tak heran jika lagu-lagu band indie kebanyakan tak berbelok aliran. Mereka bisa mempertahankan apa yang mereka mau.
Baca Juga:
Power Rangers Bakal 'Serbu' POPCON ASIA 2018
Hanya saja dalam segi promosi, band indie harus berusaha lebih ekstra. Berbeda dengan band label yang memiliki tim khusus untuk memasarkan produk, band indie harus melakukannya sendiri.
Kata indie sendiri merupakan serapan dari kata dalam Bahasa Inggris "independent" yang artinya kebebasan.
Berkat kebebasan dan tak terikat oleh lebel ini, biasanya usia band-band indie lebih panjang, begitu pula lagu-lagu mereka.
Baca Juga:
Nggak Cuma Cewek, 3 Seleb Pria Ini Coba Makeup Freckles
Berikut Matamata.com rangkum lima lagu dari band indie yang bisa dinikmati sepanjang usia kita nanti.
1. Mocca
Band indie asal Bandung ini beranggotakan Riko Prayitno (gitar), Arina Ephipania (vokal dan flute), Achmad Pratama (bass), dan Indra Massad (drum).
Baca Juga:
Selain Luna Maya, 5 Artis Ini Mirip Banget sama Tokoh Aslinya
Mocca pertama kali mucul dalam kompilasi Delicatessen (2002). Tak butuh waktu lama, mereka berhasil merebut hati penggemar.
Lagu-lagu dari Mocca pun easy listening, ramah di telinga dan bisa dinikmati oleh segala usia.
Suara halus nan syahdu Arina Ephipania juga mampu meninabobokan pendengar.
I Remember, Secret Admirer dan I Will menjadi lagu yang panjang usianya, karena sejak meluncur ke permukaan hingga saat ini masih asyik didengar sekali pun oleh segala usia.
Ketiga lagu di atas juga menjadi dewi fortuna bagi Mocca yang melambungkan namanya.
2. Naif
Naif, menjadi band indie yang tingkat kefamousannya melebihi band-band label.
Band yang digawangi oleh David (vokal), Emil (bass), Jarwo (gitar) dan Pepeng (drum) ini sukses berjaya berkat lagu-lagu mereka yang tak biasa.
Jika lagu-lagu Naif ini terdenger seperti aliran musik retro, namun mereka tak pernah mengklain diri dengan aliran tertentu.
Bagi Naif, semua jenis musik sama sebagai media hiburan berupa kumpulan nada yang dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat.
Meski begitu, lagu-lagu memiliki sentuhan retro dan sound vintage. Didukung gaya para personelnya yang klasik.
Lagu Mobil Balap dari album pertama, NAIF (1998) menjadi boomerang yang meledak di pasaran, membuat Naif semakin dikenal.
Generasi 90-an pasti kenal betul dengan lagu tersebut. Bahkan, hingga kini lagu Mobil Balap masih pantas memanjakan telinga sekaligus mengembalikan kenangan indah di masa lalu.
Posesif, lagu andalan dari album kedua Naif, Jangan Terlalu Naif (2000), juga meledak di pasaran. Berkat lagu ini pula, Joko Wiryanto Suwito atau yang lebih dikenal dengan nama Avi, ikut eksis di dunia entertainment.
Hampir semua lagu-lagu Naif panjang umur, setuju, nggak?
Anak muda zaman sekarang pasti tidak asing dengan band indie satu ini.
Efek Rumah Kaca termasuk band indie baru jika dibanding dengan kedua band di atas. Band yang terdiri dari Cholil Mahmud (vokal utama, gitar), Adrian Yunan Faisal (vokal, bass, gitar), Poppie Airil (vokal latar, bass) dan Akbar Bagus Sudibyo (drum, vokal latar) terbentuk pada 2001.
Efek Rumah Kaca kerap menyentil potret keadaan sosial masyarakat dalam lagu-lagu mereka, salah satunya Belanja Terus Sampai Mati.
Selain itu, lagu mereka yang mendayu-dayu begitu nyaman di telinga, seperti Desember pada album pertama. Juga lagu Sebelah Mata yang bisa dinikmati sepanjang usia.
Satu lagi, lagu Cinta Melulu tampaknya menjadi favorit kawula muda. Masih banyak lagu-lagu karya Efek Rumah Kaca yang bisa didengar hingga kita menua kelak.
4. White Shoes And The Couples Company
Band yang terbentuk pada tahun 2002 ini mengurung genre pop/funk/jazz.
Band yang digawangi Aprilia Apsari, John Navid, Ricky Virgana, Yusmario Farabi, Aprimela Prawidiyanti dan Salehi ini sangat konsisten dengan gaya retro tahun 70-an.
Jika mendengar lagu-lagu dari White Shoes And The Couples Company, kita seolah dibawa mundur pada masa lalu yang sama sekali belum pernah kita singgahi.
White Shoes And The Couples Company memperkenalkan gambaran tahun 70-an lewat lagu-lagu yang telah mereka telurkan.
Coba dengar lagu Tentang Cita dari album pertama White Shoes And The Couples Company, kita seolah dibawa pada zaman mama dan papa kita ketika muda.
Band langganan pensi anak sekolahan ini terbentuk pada tahun 2004. Hanya berisi dua orang saja, Endah Widiastuti (vokal dan gitar) dan Rhesa Aditya (bass), band ini mampu meniptakan lagu-lagu ciamik idola remaja.
Selama berkarir, Endah N Rhesa telah meraih berbagai penghargaan seperti Rolling Stone Editors’ Choice Awards “Rookie of the Year” dan Anugerah Musik Indonesia kategori Produksi Album Alternatif Terbaik “Nowhere To Go”.
Endah Widiastuti dan Rhesa Aditya dari pasangan bermusik beralih menjadi pasangan suami istri pada 5 Desember 2009.
Hingga sekarang, mereka masih aktif dan kompak bermusik. Sejak keduanya menikah, lagu-lagu yang mereka hasilnya semakin bernyawa. Misal Remember Me, It's Gone dan masih banyak lagi.
Tak ada yang lebih menyenangkan menikmati pemandangan sepasang suami-istri merakit mimpi bersama di jalur musik.
Berita Terkait
-
Lirik Lagu Tetaplah Terlelap - Efek Rumah Kaca
-
Lirik Lagu Rimpang - Efek Rumah Kaca, Rilis Album Baru
-
Lirik Lagu Hujan di Bulan Desember - Efek Rumah Kaca
-
Ari Lesmana Vokalis Band Indie Lantunkan Azan di Acara Sahur Bikin Merinding: Bukan Anak Senja tapi Anak Subuh
-
Jarwo Daftarkan Naif ke Dirjen HAKI
Tag
Terkini
-
Generasi Muda Bicara Ekonomi: Youth Economic Summit 2024 Cetak Optimisme Baru untuk Indonesia
-
Ashira Zamita, Ogah Nikah Muda Karena Menjadi Saksi Kengerian Pernikahan yang Dialami Sang Kakak
-
Oka Antara yang Ambisius dan Kisahnya Menghadapi Pilkada Penuh Ketegangan
-
Totalitas Febby Rastanty di Film Wanita Ahli Neraka: Dari Adegan Berat hingga Latihan Jadi Istri yang Baik
-
Boney M 50th Anniversary Tour Menghidupkan Kembali Kejayaan Era Disco di Jakarta