Matamata.com - Lebih Dekat dengan Rinaldy Yunardi, Perancang Siger Syahrini
Syahrini tampil anggun dibalut busana adat Sunda dalam ijab kabul pernikahannya dengan pengusaha tajir Reino Barack. Selain busana, Siger-mahkota pengantin perempuan, Syahrini yang paling menyedot perhatian.
Syahrini kenakan siger warna putih dengan aksesoris bunga yang menjuntai di setiap sisi kepala. Mungkin tak banyak orang tahu, Siger tersebut dirancang khusus oleh desainer Rinaldy Yunardi.
Siger tersebut dikenakan Syahrini saat akad nikah dengan Reino Barack di Masjid Camii Tokyo, Jepang, pada 27 Februari lalu.
Rinaldy Yunardi mulai banyak dikenal publik setelah hasil rancangannya dipakai oleh sejumlah selebritis ternama baik dalam maupun luar negeri. Belakangan, hasil karya Rinaldy Yunardi juga dipampang di akun pribadi Instagramnya.
Lahir dari keluarga pengusaha tas, Ibunda Rinaldy berasal dari Aceh dan sempat mengajar kursus merangkai bunga dari kertas crep.
Yungyung, begitu dia akrab disapa di keluarga dan sahabat dekatnya. Bungsu dari tiga bersaudara tersebut, menamatkan Sekolah Menengah Atas (SMA) pada 1990. Usai SMA, Rinaldy menolak menlajutkan ke jejang pendidikan lantaran tak cocok dengan pola pendidikan di universitas.
Saat itu, Rinaldy memilih bekerja dengan menjadi pegawai kantoran. Di situ lah, dia mengenal almarhum Kim Tong, seorang desainer yang mengenalkannya dengan dunia fashion art. Malah, dia sempat diperlihatkan tiara atau mahkota yang dibawa Kim Tong langsung dari luar negeri.
Dari situ Rinaldy belum tertarik dunia fesyen. Malah, dia pindah bekerja di perusahaan elektronik yang dikelola kakaknya.
Hingga satu saat, dia iseng main ke belakang pabrik. Dia tertarik melihat bahan seperti arkilik, kawat, lem, cat dan lainnya dan muncul ide untuk mengotak-ngatik bahan-bahan tersebut dengan ditambahkan payet, mote, dan kristal kemudian dijadikan sebuah karya bertahta mutiara.
Inilah momen awal Rinaldy Yunardi pertama kali mengenal, mengerjakan, dan bereksperimen untuk menghasilkan karya bertahta mutiara.
Singkat cerita, dia kemudian berteman dengan perancang busana bekes semisal Sebastian Gunawan dan Didi Budiarjo. Dari kedua orang itu, Rinaldy diarahkan untuk fokus merancang aksesoris fashion dengan bahan akrilik, sirkam emas, dan lain-lain. (rangkuman berbagai sumber)
Berita Terkait
-
Christine Hakim Beberkan Alasan Syahrini Bisa Hadir di Red Carpet Cannes: Bukan karena Beli Tiket
-
Christine Hakim Bantah Kontroversi Syahrini, soal Tiket 'Festival Film Cannes 2025'
-
Syahrini Kembali Mencuri Perhatian, Tampil Memesona di Karpet Merah Cannes 2025
-
Kehamilannya Diragukan, Syahrini Duduk di Kursi Roda Akui Bobotnya Naik Belasan Kilogram: Mulai Capek
-
Pernah 2 Kali Keguguran, Kehamilan Syahrini Penuh Perjuangan: Semoga yang Ini Dijaga
Terpopuler
-
Stok Pangan DIY Dipastikan Aman Jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK Soroti Rekrutmen Parpol dan Mahalnya Biaya Politik
-
Presiden Prabowo Apresiasi Perjuangan Atlet SEA Games, Kirim Salam dan Siapkan Bonus Rp1 Miliar
-
Lupa Daratan, Uji Nyali Ernest Prakasa Membongkar Ego Seorang Bintang lewat Vino G. Bastian
-
Miss Tourism International Indonesia 2024, Nagia Halisa Meriahkan 'Safari Bazaar Putaran 16'
Terkini
-
Akhirnya Bertemu Bunda Corla di Layar Lebar Lewat Film 'Mertua Ngeri Kali', Tayang Mulai Hari Ini
-
Dari Instagram ke Layar Lebar: Kisah Bunda Corla, Si Ratu Jreng yang Kini Jadi 'Mertua Ngeri Kali'
-
Film Dokumenter Gestures of Care Tayang di JAFF 2025, Tingkatkan Kesadaran tentang Kebakaran Hutan di Kalimantan
-
Review Film Kuyank: Saatnya Horor Berbicara soal Realita Kultural, Bukan Hiperbola
-
Becoming Human Raih Golden Hanoman di Penutup JAFF20: Festival Dua Dekade yang Tegaskan Posisinya di Sinema Asia