Yoeni Syafitri Sekar Ayoe | MataMata.com
Daniel Mananta (MataMata.com/Revi Cofans Rantung)

Matamata.com - Jadi produser film Susi Susanti : Love All, Daniel Mananta mengaku kesulitan. Mantan VJ MTV itu sulit membuat setting cerita film antara tahun 1989 hingga 1999.

"Yes. Ribet. Ribetnya sebenarnya kayak gini, kayak kita pertama moodnya yang harus diambil tuh tahun 90-an. Kita ngambil setting akhir 80-an sampai akhir 90-an, itu yang kita agak ribet," ungkap Daniel Mananta, saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (18/9/2019).

Baca Juga:
Ramai Polemik PB Djarum dan KPAI, Daniel Mananta Dibuat Resah

Selain masalah waktu, kostum yang digunakan para pemain utama hingga pemain figuran sulit didapat.

"Kalau misalnya untuk set dan baju dan lain-lain itu sangat ribet. Jujur kita harus beli lagi semuanya, lu bayangin aja ada penonton-penontonnya harus ganti baju terus dan lain-lain, jadi ya cukup ribet," tutur Daniel Mananta.

Daniel Mananta [Yuliani/Suara.com]

Daniel Mananta ingin kostum dan tempat menjadi poin utama yang dilihat. Agar orang-orang bisa merasakan nuansa-nuansa di akhir tahun 80-an hingga akhir 90-an.

Baca Juga:
Daniel Mananta Dipuji Tak Alay Jadi MC Idol K-Pop, Sindir Jessica Iskandar?

Rilis poster film Susi Susanti: Love All. [Yuliani/Suara.com]

Walau ini bukan pengalaman pertama menjadi produser, presenter Indonesian Idol itu mengaku gugup. Pasalnya di film Susi Susanti : Love All, Daniel Mananta mengangkat biopik bintang bulu tangkis peraih medali emas di olimpiade untuk Indonesia.

"Sebenarnya secara sebagai produser sendiri gue ngerasa lumayan deg-degan ya karena skalanya juga lebih besar (di film Susi Susanti),” ucap lelaki yang turut membintangi film Rumah Dara. [Revi Cofans Rantung]

Baca Juga:
Disiram Juri Indonesian Idol, Daniel Mananta Ungkap Ultah Paling Berkesan

Load More