Linda Rahmadanti | MataMata.com
Perawat hamil empat bulan diduga terpapar virus corona (Instagram @ndorobeii)

Matamata.com - Seorang perawat RS Royal Surabaya, Ari Puspita Sari meninggal dunia bersama calon bayinya yang masih berusia empat bulan di kandungan karena terpapar virus corona.

Video Ari Puspita Sari terbaring di atas bed yang didorong oleh petugas medis berseragam APD viral di media sosial.

Dalam video tersebut, terdengar pula tangisan tenaga medis melihat rekannya terbaring lemah dengan ventilator.

Baca Juga:
Perawat Hamil Meninggal karena Corona, dr Tirta: Hormat Setinggi-tingginya

Berikut ini Matamata.com rangkum 5 fakta meninggalnya perawat Ari Puspita Sari saat hamil empat bulan karena terpapar virus corona.

Kabar perawat meninggal dunia karena corona. (Instagram/@dr.tirta)

1. Bukan perawat yang menangani Pasien Corona

Juru Bicara COVID-19 RS Royal Surabaya dr Dewa Nyoman Sutanaya memastikan Ari Puspita bukanlah perawat yang bertugas menangani kasus COVID-19, karena seorang tenaga kesehatan yang sedang hamil tidak boleh bertugas menangani pasien COVID-19.

Baca Juga:
Tertohok Pesan Jasad Perawat Corona Ditolak, Mona Ratuliu: Sedih Banget

"Iya perawat sini. Bukan (khusus menangani pasien corona). Perawat yang di luar tim corona, karena kan tidak boleh ada yang hamil," kata Dewa seperti yang dikutip dari Suara Jatim (Jaringan Matamata.com).

2. Hoax suami meninggal dunia

Kabar meninggalnya Ari Puspita Sari juga dibarengi dengan kabar suaminya meninggal. Beredar di group WhatsApp sebuah tangkapan layar pesan singkat suami perawat Ari meninggal dunia di ruang ICU RSAL.

Baca Juga:
Raffi Ahmad Beri Bantuan Dokter dan Perawat untuk Lawan Corona

Namun, kabar tersebut dikonfirmasi salah atau hoax.

3. Meninggal sebagai PDP dan hasil Swab belum keluar

Hingga meninggal dunia, Ari Puspita Sari berstatus sebagai PDP karena hasil swab belum keluar.

Baca Juga:
Rawat Jalan, Jefri Nichol Wajib Didampingi Perawat

Dari dugaan klinis, kata dia, meninggalnya perawat yang juga sedang hamil tersebut mengarah ke COVID-19, namun pihak yang berwenang menjelaskan perihal meninggalnya perawat tersebut adalah RSAL Dr Ramelan Surabaya.

"Kalau itu dari informasi medis, kalau saya rasa benar dan tidaknya, nanti RSAL yang menjelaskan. Dari kami dugaan ke arah sana secara klinis. Pasti dan tidaknya dari RSAL, karena RSAL yang merawat lanjutan," ucapnya.

Dokter Tirta (Instagram/@dr.tirta)

4. Sudah seminggu sakit

Perawat Ari sudah sudah sakit sejak sepekan yang lalu. Bahkan dia sudah diisolasi selama 4 hari di RS Royal. Namun karena kondisinya kurang membaik, pasien akhirnya dirujuk ke RSAL dr Ramelan, Sabtu (16/5/2020) kemarin.

"Jadi yang bersangkutan ini kami tempatkan di ruang perawatan non isolasi. Sehingga misalnya ada dugaan-dugaan yang mengatakan 'bahwa pasien ini hamil kok di taruh di ruang isolasi' itu tidak benar," kata Juru Bicara RS Royal Surabaya dr Dewa Nyoman Sutayana saat dihubungi SuaraJatim.id (Jaringan Matamata.com), Senin (18/5/2020).

5. Viral di media sosial

Kabar meninggalnya Ari Puspita Sari viral di jagat maya dan banyak mendapatkan atensi. Dokter Tirta bahkan mengunggah bendera setengah tiang untuk mengenang petugas medis yang gugur.

"Innalillhi wa inna ilaihi rojiun. Turut berduka cita sedalam2nya atas gugurnya rekan kerja kami Ari Puspita Sari, S.Kep, Ns. bersama janin yang dikandungnya. Semoga khusnul khotimah, keluarga yang ditinggalkan tabah... Jangan biarkan pengorbanannya sia2," demikian unggahan dr Tirta.

Load More