Matamata.com - Daft Punk, duo elektronik legendaris asal Prancis, telah resmi bubar pada hari Senin (22/2/2021), setelah berkarier sejak 1993. Keputusan itu diumumkan melalui video bertajuk Epilogue yang diunggah di YouTube.
Dalam video tersebut, kedua personel Daft Punk, Thomas Bangalter dan Guy-Manuel de Homem-Christo muncul mengenakan helm dan jaket ciri khas mereka.
Video tersebut mengambil footage dari Electroma, film yang Daft Punk rilis pada 2006. Film itu mengisahkan tentang perubahan dua personel Daft Punk dari robot menjadi manusia.
Baca Juga:
5 Perjalanan Karier Kim Sejeong, Grup Bubar sampai Jadi Aktris Populer
Hanya saja, kali ini Daft Punk memberikan plot twist pada bagian akhir video Epilogue, yang menandakan berakhirnya Daft Punk.
Thomas Bangalter, dengan topeng silvernya, tampak berhenti dan melepas jaket Daft Punk miliknya. Dibantu Guy-Manuel de Homem-Christo yang ikonik dengan topeng emas, Bangalter meledakkan diri.
Dalam film, Guy-Manuel de Homem-Christo bersedih dan melepas topeng, lalu membiarkan dirinya mati terbakar. Sementara, di video Epilogue, Homem-Christo justru berjalan sendiri meninggalkan Bangalter yang hancur sembari diiringi lagu Touch dari album terakhir Daft Punk, yaitu Random Access Memories (RAM).
Baca Juga:
Kontrak Berakhir di 2021, 6 Girl Group KPop Ini Terancam Bubar!
Pada video tersebut, terlihat gambar dua tangan yang membentuk segitiga dengan keterangan "1993-2021" di bawahnya.
Melansir Variety, Bangalter dan Homem-Christo bertemu untuk pertama kalinya pada pertengahan 1980-an di Paris. Kemudian, di tahun 1992, mereka membentuk band rock bernama Darlin' bersama Laurent Brancowitz.
Saat itu, Darlin' melepas sebuah lagu untuk kompilasi label rekaman Stereolab, Duophonic. Siapa sangka, lagu itu menuai respons negatif dalam ulasan Melody Maker, yang menyebut mereka "a daft punky thrash."
Baca Juga:
Gugudan Bubar, Hana Tulis Surat Menyentuh untuk Fans
Bangalter dan Homem-Christo pun menggunakan kutipan dalam kalimat ulasan itu sebagai nama band mereka berikutnya. Sedangkan, Brancowitz memilih membentuk band baru yang kini dikenal dengan nama Phoenix.
Daft Punk merilis single pertama mereka, The New Wave di tahun 1994, menyusul kemudian Da Funk. Lagu tersebut langsung hit di Eropa dan menjadi materi andalan mereka untuk merilis album perdana, Homework, pada 1996.
Album Homework dianggap sebagai salah satu rilisan musik elektronik terbaik pada era 1990-an. Selanjutnya, Daft Punk merilis empat album: Discovery (2001), Human After All (2005), Tron: Legacy (2008), dan Random Access Memory (2013).
Kredit untuk Random Access Memory diperoleh seiring banyaknya respons positif. Album tersebut memenangkan lima trofi di Grammy Awards 2014, termasuk Album of the Year dan Record of the Year untuk lagu Get Lucky.
Terpopuler
-
Fadly Faisal Dihujat gegara Belakangi Wajah Duta SO7 saat Tampil, Dibela Fans: Sombong dari Mana Sih?
-
Foto Bareng Keanu Massaid di Barcelona, Angelina Sondakh Ingat Adjie Massaid: Senyumnya Mirip!
-
Terlihat Tegar, Geni Faruk Pernah Nangis Ngeluh Capek Punya 11 Anak
-
Tarif Band Gilga Sahid Suami Happy Asmara Capai Rp310 Juta per Manggung, Tuai Sindiran Pedas: Berasa Sekelas Agnez Mo
-
Uut Permatasari Goyang Erotis Padahal Istri Perwira Polisi: Walaupun Kamu Artis, Tolong Kurangi!
Terkini
-
Muda dan Bergerak: Pameran Moda-Modif Dipersembahkan di Galeri Rumah DAS
-
Next Generation Visinema: Michael Rainheart dan Febri Darmayanti, Wajah Baru Perfilman Indonesia Lewat 'Hutang Nyawa'
-
Cine-Concert Samsara: Sebuah Simfoni Cahaya dan Suara
-
Kenali Ciri-ciri Pasangan Red Flag Seperti Arya yang Diperankan Ibrahim Risyad, Jangan Sampai Terjebak dan Menyesal!
-
Identitas Sinema Asia Terjawab di JAFF 2024: Yohanna Sabet 5 Piala, Happyend Bawa Pulang Golden Hanoman