Matamata.com - Tak hanya fokus pada karya layar lebar, MAGMA juga berbagi ilmu melalui Masterclass Action di JAFF Market pada 3 Desember 2024. Dipandu oleh nama-nama besar seperti Cecep Ruhian, Jonathan, dan Teguh Raharjo, sesi ini mengupas tuntas teori, praktik, hingga editing dalam genre aksi, memperlihatkan dedikasi MAGMA dalam mendukung perkembangan keterampilan teknis di industri perfilman.
Kolaborasi juga menjadi sorotan utama, dengan penandatanganan kerja sama antara MAGMA dan Komet Production untuk produksi film horor terbaru bertajuk "Dance of The Damned" (working title) serta akuisisi IP Timun Mas dari Studio Caravan yang diciptakan oleh Gea Rexy.
Chris Lie, CEO & Founder Caravan Studio, menyambut positif kemitraan ini, menyebutnya sebagai “kesempatan untuk menghidupkan kembali cerita rakyat dalam format yang memukau.”
Partisipasi MAGMA di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2024 tidak hanya membuktikan konsistensi mereka dalam menciptakan karya yang menggugah, tetapi juga menegaskan ambisi mereka untuk terus melangkah lebih jauh, baik di panggung nasional maupun internasional. Dengan visi besar, kolaborasi strategis, dan dedikasi terhadap kualitas, MAGMA tidak hanya menjadi bagian dari industri, tetapi juga penggeraknya.
MAGMA Pertegas Visi Besar dengan Slate Announcement 2025-2028
Puncak partisipasi MAGMA di JAFF 2024 adalah pengumuman slate masa depan mereka pada JAFF Market. Dengan visi besar yang terbagi dalam berbagai kategori, MAGMA mempertegas komitmen terhadap inovasi dan diversifikasi. Terdapat tiga kategori proyek dengan detail sebagai berikut:
1. Dalam kategori Qodrat-Verse, MAGMA memastikan kesinambungan kisah melalui proyek "Qodrat 2" (2025), "Qodrat 3", dan "Pemukiman Setan 2", serta satu proyek misteri yang akan diumumkan di kemudian hari.
2. Dalam kategori Horor, MAGMA memperkenalkan deretan film baru seperti "Tumbal Darah" (2025), "Mayat Hidup", dan "Sumpah Pocong".
3. Dalam kategori Magma Action Universe, MAGMA mengumumkan beberapa proyek film laganya, diantaranya “Perang Tanding”, “Death Trap”, Hoki, dan “Kampung Kubur”, sebuah proyek film blockbuster laga internasional yang berkolaborasi dengan Produser Choi Yoon dari Korea Selatan.
4. Selain itu, MAGMA membawa napas baru pada cerita klasik Indonesia dengan memproduksi kembali film-film legendaris melalui proyek Garuda Film Remake, termasuk "Perempuan Dalam Pasungan", "Ranjang Pengantin", dan "November Boys".
Salah satu pengumuman paling menarik adalah akuisisi IP Timun Mas dari Studio Caravan, sebuah langkah yang diyakini mampu membawa cerita rakyat Indonesia ke panggung internasional.
“Kami percaya bahwa Timun Mas memiliki potensi besar untuk menjadi cerita yang tidak hanya relevan secara lokal, tetapi juga dapat diterima oleh penonton global,” ungkap produser Linda Gozali.
Tag
Berita Terkait
-
Final Trailer TIMUR: Aksi Brutal, Persaudaraan, dan Emosi Mendalam dari Iko Uwais
-
5 Hal tentang Iko Uwais: Dari Merantau ke Hollywood, Kini Kembali Membangkitkan Sinema Aksi Indonesia
-
100,000 Lebih Penonton Sudah Hadapi Bunda Corla di Bioskop, Film 'Mertua Ngeri Kali' Disambut Hangat Penonton
-
Dari Jakarta Hingga Jayapura, Special Screening Film Timur Banjir Antusiasme Penonton
-
Lupa Daratan, Uji Nyali Ernest Prakasa Membongkar Ego Seorang Bintang lewat Vino G. Bastian
Terpopuler
-
Final Trailer TIMUR: Aksi Brutal, Persaudaraan, dan Emosi Mendalam dari Iko Uwais
-
Belasan Triliun Digelontorkan, Pemerintah Tuntaskan Krisis Guru Keagamaan pada 2026
-
7 Tips Cermat Beli Tiket Kereta Lebaran agar Tidak Kehabisan
-
Registrasi SIM Berbasis Wajah Mulai 2026, Pemerintah Targetkan Tekan Kejahatan Digital
-
Baku Tembak di Perairan TN Komodo, Tim Kemenhut Hadapi Pemburu Satwa Dilindungi
Terkini
-
5 Hal tentang Iko Uwais: Dari Merantau ke Hollywood, Kini Kembali Membangkitkan Sinema Aksi Indonesia
-
100,000 Lebih Penonton Sudah Hadapi Bunda Corla di Bioskop, Film 'Mertua Ngeri Kali' Disambut Hangat Penonton
-
Akhirnya Bertemu Bunda Corla di Layar Lebar Lewat Film 'Mertua Ngeri Kali', Tayang Mulai Hari Ini
-
Dari Instagram ke Layar Lebar: Kisah Bunda Corla, Si Ratu Jreng yang Kini Jadi 'Mertua Ngeri Kali'
-
Film Dokumenter Gestures of Care Tayang di JAFF 2025, Tingkatkan Kesadaran tentang Kebakaran Hutan di Kalimantan