Riki Chandra | MataMata.com
Ilustrasi mengunyah permen karet. [Dok.Antara]

Matamata.com - Mengunyah permen karet termasuk salah satu yang bisa dilakukan oleh seseorang untuk berhenti merokok. Hal itu dinyatakan dokter spesialis paru, Agus Dwi Susanto.

"Permen karet adalah salah satu upaya untuk mengatasi adiksi, withdrawal, juga perilaku. Menggunakan permen karet adalah perilaku yang diubah oleh kita, biasanya pegang rokok, kita ganti dengan permen karet," katanya, Selasa (8/1/2024).

Agus mengatakan, mereka yang ingin berhenti merokok sebenarnya tidak harus mengunyah permen karet melainkan juga dapat melakukan sesuatu yang membuat tangannya sibuk seperti berkebun atau aktivitas lainnya.

"Kalau orang itu merokok biasanya pegang rokok, setiap hari harus ada sesuatu di mulutnya, maka itu kita harus menggantinya, terapi perilakunya," ujar dia.

Dia melanjutkan, dalam manajemen berhenti merokok, terdapat sejumlah aspek yang perlu diperhatikan yakni tata laksana ketagihan, tata laksana putus nikotin, tata laksana perilaku berupa perubahan perilaku dan tata laksana dukungan lingkungan.

Menurut Agus, komitmen dan motivasi menjadi hal penting. Apabila niat seorang perokok untuk berhenti merokok masih tergolong rendah, maka dia biasanya membutuhkan modalitas untuk berhenti merokok yang lebih banyak.

Modalitas ini biasanya bukan hanya obat, tetapi juga terapi tambahan berupa non-farmakoterapi misalnya hipnoterapi, psikoterapi, akupuntur, rehabilitasi medik. Itu semua harus dikombinasi.

"Biasanya kalau terapi tambahan antara obat dengan kombinasi non-obat, keberhasilannya bisa naik, bisa sampai 60-70 persen, lebih tinggi dibandingkan terapi tunggal," demikian kata Agus.

Load More