Riki Chandra | MataMata.com
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat berbincang mantan pekerja migran Indonesia bernama Utrik di Desa Plaosan, Magetan, Jawa Timur. [Dok.Antara]

Matamata.com - Calon presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo dapat informasi dari kalangan pekerja migran Indonesia tentang sejumlah masalah proses pencoblosan Pemilu 2024 yang sudah mulai berlangsung di Hong Kong.

Mantan pekerja migran Indonesia yang pernah bekerja di Hong Kong bernama Utrik mengatakan, banyak pekerja migran yang telah menerima surat sudah pemilihan anggota legislatif dan pilpres. Namun, banyak pula yang tidak bisa mengikuti Pemilu 2024 karena pengiriman surat suara salah alamat.

"Pak, saya mantan pekerja migran Indonesia. Saya mendapat laporan dari teman-teman di Hong Kong, sudah dimulai pencoblosan. Tapi, teman-teman mengeluh pak, karena sistem yang diterapkan sekarang, semrawut pak," kata Utrik kepada Ganjar di Desa Plaosan, Magetan, Jawa Timur, dikutip dari Antara, Jumat (19/1/2024).

Menurut Utrik, sistem pencoblosan untuk pekerja migran yang diberlakukan saat ini berbeda dengan pemilu sebelumnya.

Pemilu sebelumnya, pekerja migran melakukan pencoblosan di tempat pemungutan suara (TPS), tetapi sekarang surat suara dikirim ke alamat tempat bekerja.

"Ada banyak yang mengeluh karena belum menerima surat suara pak. Jadi, mereka sampai sekarang belum menggunakan hak pilihnya. Ada juga surat suara yang dikirim ke alamat yang salah, jadi nggak terpakai," ucapnya.

Sementara itu, Capres Ganjar mengaku sudah menerima beberapa laporan serupa terkait problem pencoblosan di luar negeri. Saat ini, pihaknya sedang memantau dan mengumpulkan bukti-bukti.

"Saya sudah mendapat banyak laporan serupa. Hari ini, ada mantan pekerja migran yang menyampaikan teman-temannya di Hong Kong sedang nyoblos dan ada problem. Jadi, kita sedang pantau terus-menerus," kata Ganjar.

Load More