Tinwarotul Fatonah | MataMata.com
Ernest Prakasa (Suara.com/Ismail)

Matamata.com - Kabar seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) Arab Saudi, Tuty Tursilawati, dieksekusi mati pada Senin (29/10/2018) menjadi pukulan dan kesedihan buat Indonesia. Apalagi eksekusi mati itu dilaksanakan tanpa memberi pemberitahuan pada pemerintahan Indonesia.

Diberitakan Suara.com, Staf KJRI Jeddah baru diberitahu setelah eksekusi mati terlaksana untuk ikut mensalatkan jenazah dan menyaksikan pemakaman Tuti.

Kasus ini pun membuat beberapa orang kecewa dan sedih, termasuk dua komika di bawah ini.

Baca Juga:
7 Potret Ibunda Maia Estianty, Tak Kalah Cantik sama Anak

Ernest Prakasa

Melalui akun Twitternya komika sekaligus aktor ini tampak me-retweet postingan akun Wahyu Susilo. Tanpa kata-kata, Ernest Prakasa hanya memberikan emoticon menangis.

Baca Juga:
Resmi Nikahi Maia Estianty, Ini Postingan Pertama Irwan Mussry

Tak hanya satu, ia juga me-retweet beberapa kicauan lainnya. Salah satunya ia memberi komentar penuh harapan. Yakni agar Presiden Jokowi segera angkat suara.

Karena menurut komika yang juga berprofesi sebagai sutradara ini, kasus Tuty Tursilawati dieksekusi mati tanpa pemberitahuan terlebih dahulu ke pemerintahan Indonesia adalah pelanggaran yang serius.

Baca Juga:
Benarkah Opick Sudah Menikah dengan Bebi Silvana?

Kemal Palevi

Kemal Palevi. [suara.com/Ismail]

Senada dengan Ernest yang ikut kecewa, komika Kemal Palevi juga mengungkapkan pernyataan serupa.

Juara 3 Stand Up Comedy Indonesia 2 ini berharap ada keadilan untuk Tuty Tursilawati. Kemal Palevi bahkan mengaku merinding saat membayangkan bagaimana perjuangan Tuty, yang mungkin membunuh untuk maksud membela diri tapi berujung dihukum mati.

Tak hanya buat Tuty, Kemal Palevi berharap TKI atau TKW bisa terus mendapatkan keadilan. Mengingat kasus seperti Tuty tak hanya sekali ini terjadi.

Postingan Kemal Palevi. (Instagram)

''Ini yang gue bahas di post-an gue sblm ini. Semoga ada keadilan untuk Tuty, dan TKI-TKI yang lain. Kasihan, mencari rezeki, tapi dieksekusi mati. Gue merinding ngebayanginnya, mungkin almarhum hanya ingin membela diri, tapi dieksekusi. Kita tidak tau mana yang benar dan yang salah, tapi idem dengan kata bang @timobros di post-an dia. 'Jangan SARA, doa untuk Tuty panjatkan, pikiran sempit enyahkan'. Ini sensitif,'' komentarnya soal kasus Tuty.

Load More