Linda Rahmadanti | MataMata.com
Sandra Dewi (Instagram/@sandradewi88)

Matamata.com - Sandra Dewi mengaku sempat merasa bersalah dengan anak pertamanya, Raphael Moeis. Hal itu lantaran Sandra sudah memberikan adik di usia Raphael yang belum menginjak angka dua tahun.

"Bersalah banget, saya juga nggak paham kenapa saya bisa punya anak lagi," ujar Sandra Dewi, ditemui di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2019).

Baca Juga:
Kembali Singset usai Lahiran, Sandra Dewi: ASI itu Diet Alami!

Pasalnya, perempuan 36 tahun ini sempat tidak bisa menemani Raphael Moeis beraktivitas ketika baru melahirkan anak keduanya, Mikhael Moeis. Di situ, dia merasa begitu sedih.

"Selama dia (Raphael Moeis) hampir dua tahun ini saya selalu ada sama dia setiap hari. Temenin dia main kalau nggak kerja. Waktu saya anak pertama tuh saya nggak pernah nonton, nggak pernah ke salon. Jadi anak saya selalu ada sama saya kemanapun berada," kata Sandra Dewi. 

"Nah pas adiknya baru lahir, sedangkan kakaknya selalu teriak mami ikut, mami go. Setiap kali dia mau pergi habis makan siang, saya mesti ngumpet di belakang pintu di tembok. Ya saya sedih. Di situ dia selalu nangis minta mamanya ikut. Saya juga nangis. Itu adalah masa-masa saya galau," sambungnya lagi.

Baca Juga:
Tajir Melintir tapi Rendah Hati, Intip 4 Kerajaan Bisnis Sandra Dewi

Sandra Dewi bersama dua anaknya, Raphael dan Mikhael Moeis. [Instagram]

Selama 40 hari usai melahirkan, Sandra Dewi memang belum diperbolehkan ke luar rumah. Tapi kini dia bisa bernapas lega karena sudah bisa kembali menemani Raphael Moeis bermain di luar rumah.

"Nah Sekarang, anak saya sudah umur dua bulan saya bawa terus nih kalau kakanya kemana-mana. Jadi, kalau bisa anak-anak saya tuh berada di satu lantai di tempat yang sama. Jadi, saya bisa ngurusin dua-duanya. Sekarang sih jauh lebih bahagia karena saya bisa bawa kedua anak saya kemana-mana, baru dua bulan sih tapi at least saya bisa liat dua duanya," tutur Sandra Dewi. (Sumarni)

Baca Juga:
Nama Anak Kedua Sandra Dewi Ada di Mobil Balap F1, Banyak yang Salah Sangka

Load More