Madinah | MataMata.com
Gus Miftah dan Deddy Corbuzier. (YouTube)

Matamata.com - Deddy Corbuzier memosting sebuah pemberitaan media online yang memuat pernyataan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) jika hasil rapid test positif maupun negatif adalah palsu. masalahnya, alat rapid tes yang digunakan bukan atas rekomendasi IDI.

Di caption unggahan capture foto pemberitaan tersebut, Deddy Corbuzier berjanji akan membahas permasalahan tersebut melalui media podcast miliknya di YouTube.

Deddy Corbuzier komentari pemberitaan soal hasil rapid test palsu. [Instagram]

"Eh menarik nih. Ko*** pula yang nulis. Gak hoax dong, atau HOAX. Mari pusing bersama. Jadi yang heboh nolak rapid test bener dong? Kumaha atuh.. Jalur #closethedoor aja gimana. colek @dr.tirta colek @ikatandokterindonesia colek #hajibolot (gue apus bentar lagi mau promo yang lain)," tulis Deddy Corbuzier.

Baca Juga:
Gara-gara Dinar Candy Tak Pakai Bra, Deddy Corbuzier Sulit Konsentrasi

Unggahan Deddy Corbuzier pun langsung direspons ribuan netizen. Malah, Dokter Tirta yang selama ini dikenal sebagai praktisi bidang medis yang aktif dalam melawan pemberantasan virus Corona Covid-19 ikut berkomentar.

"Kita iris-iris tipis-tipis gimane? Surat hasil rapid tu ibarat surat sakti, 14 hari sakti," tulis Dokter Tirta.

"Kenapa ada Haji Bolot, Om Otaak..?? Hahahahaha," lanjut Irfan Hakim di kolom komentar.

Baca Juga:
Dinar Candy Tanpa Bra di Depan Deddy Corbuzier: Aku Nggak Suka Om-om!

"Nanti begitu Jerinx bebas undang lah sesekali ke sana Om," lanjut @jeg.bali.

Fakta Deddy Corbuzier. (Instagram/@mastercorbuzier)

Postingan Deddy Corbuzier juga dibalas akun @dr.chantique yang diduga juga seorang praktisi medis. Akun ini berusaha meluruskan terkait pemberitaan soal hasil rapid tes palsu.

"Hehehe. Bukan palsu ya, cuman kurang valid karena yang dibaca sama device adalah antibodinya bukan badan virusnya om. Rapid itu ada yang rapid darah atau rapid swab ya. Ada 2 macam, dan ada 2 material yang berbeda. Kalo rapid terbaca reaktif, memang harus di-crosscek sama swab PCR lab untuk membuktikan itu virus covid-19 atau virus yang lain.

Ada pasien-pasien dimari rapidnya reaktif, setelah dikroscek SWAB PCR lab covid-19 hasilnya negatif. Ya karena infeksinya bukan karena virus covid 19. Banyak juga yang rapid reaktif setelah dicek SWAB PCR lab memang positif juga. Dan banyak juga pasien dicek rapid hasil non reaktif setelah kroscek swab pcr lab hasilnya positif. Dan kalo kaya gini aku misuh "weduuuuusss" karena posisi hanya pake Apd level2. Setelahnya banyak-banyak doa oke semoga selamat kagak ketular aku.

Tapi seenggaknya dengan rapid test sudah cukup membuat waspada para nakes yang kedatangan pasien yang suka boong. Aku pribadi ya lebih menghargai pasien-pasien yang jujur ketimbang yang otaknya konslet dan suka denial juga. Ada loh pasien dikasih tahu kalo covid positif tapi denial bilang enggak mungkin pdhal suaminya dah sentik-sentik di ICU pake ventilator *aq malah curhat," tulisnya.

 

Load More