Denny Cagur Terenyuh Buka Koper Titipan Ibu 5 Tahun Lalu: Isinya Kafan

Matamata.com - Ibunda Denny Cagur, Eny Sumatni atau Mama Eny, ternyata menitipkan sebuah koper khusus untuk Denny. Koper itu rupanya berisi segala kebutuhan yang dipersiapkan sendiri oleh ibunda Denny Cagur untuk berjaga-jaga bila suatu saat ia meninggal dunia.

Menurut Denny Cagur, koper itu selama ini tak pernah diketahui keberadaannya dan hanya dititipkan ke sopir sebelum diserahkan pada Denny. Bahkan, Denny Cagur baru menerima koper tersebut pada hari Senin (18/1/2021) malam atau tepat saat sang ibu meninggal dunia.

"Menurut sopir yang suka nganter mama, bang Jay, bilang kalau mama udah nyiapin koper. Kalau mama meninggal, semua perlengkapannya sudah ada di dalam koper ini. Sudah ada batu, kain ihram, dan kain kafan," kata Denny Cagur sambil bersedih di YouTube KH Infotainment.

"Kain itu disiapkan sejak kita umrah. Mama sudah beli kain untuk menutup wajahnya. Kainnya kayak sajadah, tapi ukurannya besar. Mama bilang nanti kalau mama meninggal tolong pakaikan ini," ungkap Denny Cagur.

Menurut Denny Cagur, semua anak-anak Mama Eny baru mengetahui keberadaan koper tersebut ketika Mama Eny meninggal dunia.

"Aku baru tahu hari ini. Anak-anak juga nggak ada yang tahu. Kayaknya mama pesan supaya jangan bilang-bilang dulu. (Koper) itu kayaknya udah disiapin lama pas mama sehat, 4-5 tahun yang lalu," kata Denny Cagur.

Selain itu, Denny Cagur juga baru diberi kabar bahwa Mama Eny sering membuka koper itu untuk merapikan isinya. "Baru dikasih tahu juga malam ini. Ada koper yang sudah disiapin mama dari dulu. Kopernya katanya suka dibuka, dirapihin, dimasukin lagi," kata Denny Cagur. "Di dalam koper itu ada batu nisannya juga."

Diberitakan sebelumnya, ibunda Denny Cagur, Mama Eny meninggal dunia pada hari Senin (18/1/2021) malam. Denny Cagur mengatakan bahwa ibunya menghembuskan napas terakhir pada pukul 20.45 WIB di RS Sentra Medika.

Menurut Denny Cagur, sang ibu meninggal dunia karena gagal ginjal. "Almarhum sakit diabetes yang mengakibatkan gagal ginjal," ujar Denny Cagur.

Mama Eny juga sempat mendapatkan perawatan selama empat hari. Bahkan, dalam tiga bulan terakhir, Mama Eny rutin melakukan cuci darah.

"Mama sudah rutin cuci darah selama tiga bulan. Seminggu dua kali (cuci darah). Bahkan kemarin mau dinaikin jadi tiga kali," kata Denny Cagur.

"Cuma, mulai dari siang ke sore kondisinya menurun. Akhirnya tadi malam dapat kabar, Mama sudah nggak ada. Memang kondisinya sudah keluar masuk rumah sakit."