Sandy Tumiwa Laporkan Balik Rio Reifan dan Tuntut Rp 10 Miliar

Matamata.com - Sandy Tumiwa tak tinggal diam setelah dilaporkan Rio Reifan dengan tuduhan kejahatan terhadap perkawinan dan perzinaan. Mantan suami Tessa Kaunang ini siap melaporkan balik Rio Reifan.

Sebagai informasi, Rio Reifan melaporkan Sandy Tumiwa karena aktor 39 tahun itu menikah dengan Henny Mona. Menurut Rio, ia dan Henny belum resmi bercerai lantaran dirinya belum membacakan ikrar talak di hadapan hakim.

Tudingan Rio Reifan ini tak bisa diterima Sandy Tumiwa. Diwakili pengacaranya, Firdaus Oiwobo mengatakan, laporan dari Rio Reifan tak sesuai kronologi yang terjadi.

Baca Juga:
Profil Henny Mona, Dilaporkan Rio Reifan Usai Dinikahi Sandy Tumiwa

"Kami menilai (laporan) itu cacat formil. Tidak sesuai dengan kronologi yang terjadi. Lebih ke fitnah," ujar Firdaus Oiwobo, saat ditemui di Polda Metro Jaya, Selasa (13/4/2021).

Merasa difitnah, Firdaus bersama Sandy Tumiwa berencana mengugat perdata Rio Reifan dan meminta ganti rugi Rp 10 miliar. "Kami melakukan upaya hukum lain ya. Seperti gugatan ganti rugi Rp 10 miliar," kata Firdaus.

"Kami akan menggugat saudra RR minta ganti rugi Rp 10 miliar karena telah menjatuhkan klien kami," imbuhnya.

Baca Juga:
Rio Reifan Laporkan Henny Mona dan Sandy Tumiwa untuk Kasus Perzinaan

Firdaus memastikan bakal menggugat Rio Reifan pada pekan depan di Pengadilan Agama Jakarta Selatan. "Rencana minggu depan kami sudah masukan gugatan," ucap Firdaus.

Seperti diberitakan sebelumnya, Rio Reifan sempat melaporkan Sandy Tumiwa dan istrinya, Henny Mona atas kejahatan terhadap perkawinan. Laporan tersebut itu bernomor TBL/1875/IV/YAN/25/2021/SPKT PMJ.

Rio Reifan menganggap pernikahan Henny Mona dengan Sandy Tumiwa melanggar hukum perkawinan.

Baca Juga:
Harapan Sandy Tumiwa Usai Nikahi Henny Mona: Saya Buka Lembaran Baru

Sebab, meski hakim Pengadilan Agama Bekasi sudah memutus cerai mereka pada 25 Februari 2020, namun Rio sendiri hingga kini belum membacakan ikrar takal. Sehingga perceraian tersebut dianggap belum inkracht, atau berkekuatan hukum tetap.