Matamata.com - Christina Aryani, Anggota Komisi I DPR-RI, meminta agar Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) lebih aktif melakukan pengawasan terhadap lembaga-lembaga penyiaran. Hal ini disampaikan menyusul hebohnya sinetron Suara Hati Istri-Zahra yang dinilai mempromosikan pernikahan dini dan pedofilia.
"Kami mendorong KPI agar terus melakukan kerja-kerja pengawasan optimal sehingga tidak terkesan sebagai pemadam kebakaran atau menunggu adanya aduan dari masyarakat. Kami harapkan KPI menjemput bola, membantu lembaga penyiaran berjalan pada koridor yang baik dan benar," katanya dalam siaran pers dikutip dari ANTARA, Selasa (8/6/2021).
Christina menilai bahwa hal seperti pelibatan anak di bawah umur untuk adegan dewasa merupakan isu yang serius dan urgen untuk segera disikapi. Bila tak ada tindak lanjut, dia khawatir dengan masa depan anak-anak Indonesia.
"Isu besarnya menyangkut kesadaran pelaku usaha penyiaran kita tentang dampak buruk perkawinan anak," ujar Christina.
"Apakah rumah produksi dan stasiun televisi tidak lagi bisa membedakan mana siaran yang mendidik maupun menghibur padahal Undang-Undang Penyiaran dan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) telah memberikan batasan jelas tentang hal ini," katanya lagi.
Pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) sudah meluncurkan Gerakan Bersama Pencegahan Perkawinan Anak. Gerakan ini baru bisa berjalan semestinya bila ada dukungan masyarakat.
"Diperlukan usaha bersama untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya melindungi anak sebagai aset bangsa dan mensosialisasikan bagaimana perkawinan yang ideal bagi mereka," kata Christina.
Di sisi lain, Christina mengapresiasi KPI yang responsif terhadap pengaduan masyarakat. Sehingga tayangan sinetron di televisi swasta tersebut kini telah dihentikan sementara.
"Semoga kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua agar tidak ditemukan lagi ke depannya," katanya.
Berita Terkait
-
Ivan Gunawan Merasa Dibunuh Karakternya oleh FPI, Ditegur Penampilannya tapi Tak Ada Kesempatan Klarifikasi
-
Ivan Gunawan Ngamuk Ditegur KPI Gara-gara Penampilan, Bawa Nama Rhoma Irama
-
Ivan Gunawan Bergaya Perempuan di Brownis Trans TV Dapat Teguran KPI Pusat
-
Ferry Irawan Mulai Wara-wiri di TV usai Terbukti KDRT, Gak Takut Diboikot KPI gegara Hal Ini
-
Syahnaz Sadiqah dan Rendy Kjaernett Bakal Diboikot TV usai Diisukan Selingkuh? Ini Kata KPI
Terpopuler
-
Erick Thohir: Atlet SEA Games Harus Tunjukkan Kedigdayaan Indonesia
-
Satgas Telusuri Dugaan Kerusakan Hutan Penyebab Banjir dan Longsor di Sumatera
-
ESDM Identifikasi 23 Izin Tambang di Tiga Provinsi Terdampak Banjir dan Longsor
-
Menkeu Siapkan Dana Tambahan, Tunggu BNPB Ajukan Anggaran Penanganan Banjir Sumatera
-
Siswa MTs di Banyuwangi Raih Medali Perak di Olimpiade Sains Junior Internasional Rusia
Terkini
-
Bandit Tayang Perdana di JAFF 2025: Drama Aksi tentang Pelarian & Balas Dendam
-
Bukan Sekadar Nostalgia: Ini 3 Alasan Setting Film 'Rangga & Cinta' Tetap di Tahun 2000-an
-
LAKON Indonesia Membawa Warisan dan Inovasi ke Panggung Utama Osaka World Expo
-
Siapa Rachquel Nesia? Aktris Muda yang Baru Resmi Menikah dengan Kevin Royano
-
Tak Perlu Bingung, Ini 5 Tips Mengunjungi Universal Studio Japan Saat Peak Season