Deddy Corbuzier Akui Kena Badai Cytokine saat Negatif Covid-19

Matamata.com - Deddy Corbuzier mengabarkan bahwa ia sempat kritis karena terkena Covid-19. Sampai-sampai, paru-paru Deddy Corbuzier rusak 60 persen dalam waktu dua hari.

Kondisi yang cukup parah tersebut nyaris membuat Deddy Corbuzier meninggal dunia. Apalagi, ia juga terkena badai Cytokine meski sudah dinyatakan negatif Covid-19.

"Saya sakit.. Kritis, hampir meninggal karena badai Cytokine, lucu nya dengan keadaan sudah negatif. Yes it's covid," tulis Deddy Corbuzier.

Baca Juga:
Deddy Corbuzier Kena Covid-19, Paru-Paru Rusak 60 Persen dalam 2 Hari

"Tanpa gejala apapun tiba tiba saya masuk ke dalam badai Cytokine dengan keadaan paru paru rusak 60 persen dalam dua hari," imbuhnya.

Deddy Corbuzier pun mengungkapkan sedikit banyak caranya dalam bertahan hidup dan melalui masa kritis tersebut. Menurut ayah Azka Corbuzier tersebut, ia bisa selamat karena pola hidup sehat yang ia jalani selama ini.

"Yes it's a life and death situation. Hebat nya Oksigen darah saya tidak turun bahkan diam di 97-99 karena pola hidup sehat saya selama ini... hingga saya bisa selamat walau dengan kerusakan paru yang parah," ujar Deddy Corbuzier.

Baca Juga:
Deddy Corbuzier Kritis 3 Hari dan Nyaris Meninggal Dunia!

"Bayangkan kerusakan sebesar itu tanpa penurunan oksigen.. That's and the doctor help.. Make me pass my critical time... Life and death," imbuhnya.

Sederet rekan artis pun turut bersimpati melalui kolom komentar unggahan Deddy Corbuzier.

"Jadi pelajaran, kalau pola hidup sehat adalah investasi. Semangat dan selamat Om Ded.. Udah sehat kembali," komentar Ricky Cuaca.

Baca Juga:
3 Tahun Lalu Deddy Corbuzier Menangis di Depan Wanita Ini

"Alhamdulillah semua sdh dilewati dan sehat kembali," imbuh Melly Goeslaw.

"Alhamdulillah udah sehat kembali ya mas Ded, semangat teruuuuusss," timpal Tya Ariestya.

Sebagai informasi, Deddy Corbuzier sempat mengumumkan vakum dari media sosial beberapa waktu lalu. Kekinian terungkap hilangnya ia dari jagat maya karena terbaring kritis di rumah sakit akibat Covid-19.