Tajir Melipir, 7 Potret Mayangsari Makan di Warung Kaki Lima Bikin Kagum

Matamata.com - Mayangsari bukanlah nama baru di dunia hiburan tanah air. Mengawali karier sebagai penyanyi di tahun 1990, pelantun lagu ‘Harus Malam Ini’ dan ‘Tiada Lagi’ ini sukses meraih kesuksesan tinggi dan tergolong salah satu penyanyi paling terkenal di era 90-an.

Bahkan, Mayangsari yang memilki darah seniman dari kedua orang tuanya tersebut juga jago nyinden, lho.

Dengan kesuksesannya di dunia hiburan tersebut, tak heran jika Mayangsari disebut-sebut sebagai salah satu artis terkaya di Indonesia. Ditambah lagi, ia menikah dengan Bambang Trihatmodjo, putra ketiga mantan Presiden Soeharto dan Siti Hartinah yang juga seorang politikus dan pengusaha tajir. Di tahun 1998 saja, kekayaan Bambang Trihatmodjo tercatat sebanyak Rp 28 triliun.

Mayangsari dan Bambang Trihatmadjo diketahui tinggal di sebuah hunian mewah dan megah yang dikenal sebagai Istana Cendana. Meskipun tajir melintir, rupanya Mayangsari cukup sering memesan jajanan pinggir jalan yang berjejer di sekitar rumahnya untuk dimakan bersama semua anggota keluarganya, lho.

Bahkan, belum lama ini, Mayangsari mendatangi langsung gerobak-gerobak pedagang kaki lima tersebut dan makan di pinggir jalan. Penasaran bagaimana potret Mayangsari makan di warung kaki lima? Yuk simak di bawah ini!

1. Pedagang kaki lima yang pertama didatanginya adalah penjual ketoprak yang sudah berjualan sejak tahun 1990-an. Mayang yang selama ini sering membeli ketoprak tersebut untuk dimakan di rumah penasaran dengan resep rahasia dan cara meracik ketoprak yang katanya sangat enak itu.

2. Ia juga menyempatkan diri untuk berkenalan dan mengobrol singkat dengan Mas Giatno yang sejak tahun 2010 lalu meneruskan usaha mendiang ibunya berjualan ketoprak di daerah tersebut.

3. Setelah menghabiskan ketoprak tersebut, Mayangsari lanjut ke warung soto legendaris yang bertetanggaan dengan gerobak ketoprak Mas Giatno. Bahkan, Mayangsari menyebut bahwa warung soto dan sate madura milik Pak Lek yang sudah berjualan sejak tahun 1985 itu tak pernah terlihat sepi pelanggan.

4. Ini dia potret Mayangsari makan di warung kaki lima. Sambil meyantap semangkok sate dan sepiring sate, Mayangsari bercerita tentang adanya suatu kepercayaa ndi kalangan orang-orang tertentu kalau orang yang memakai susuk ataupun hal semacam itu dilarang memakan makanan yang ditusuk, lho.

5. Tak ketinggalan, Mayangsari juga memesan teh botol dari warung kelontong kecil di sebelahnya. Warung tersebut milik sepasang suami-istri yang sering Mayang lihat berduaan di warung tersebut.

6. Selesai makan, Mayangsari berjalan ke pojokan jalan untuk membeli gorengan. Ia juga cerita kalau anaknya dulu bersekolah tepat di seberang jalan tersebut. Bahkan, setiap pulang dari TK, Khirani Siti Hartina Trihatmodjo selalu mampir ke gerobak gorengan tersebut untuk membeli pisang molen.

7. Di perjalanan pulang, Mayangsari juga menyempatkan mampir ke penjual kue tradisional yang berada tepat di depan gerbang rumahnya. Bahkan, Mayangsari membeli tiga jenis jajajan yang berbeda, yaitu kue apem, kue cubit, dan kue pancong.

Itulah beberapa potret Mayangsari makan di warung kaki lima di Hari Kemerdaan Indonesia. Meskipun punya uang berlebih untuk makan di restoran mewah, Mayangsari tidak merasa jijik ataupun gengsi untuk makan di pinggir jalan. Patut diteladani, ya!