Yohanes Endra Ismail | MataMata.com
Nia Daniaty dan Olivia Nathania. (Instagram/niadaniatynew)

Matamata.com - Olivia Nathania, putri Nia Daniaty, dilaporkan terkait kasus dugaan penipuan modus seleksi penerimaan CPNS. Menurut pengakuan Olivia, kasus tersebut sampai membuat Nia Daniaty stres.

"Stres juga. Saya nggak bisa banyak ngomong karena ini sudah personal. Saya memikirkan dari mulai mama saya, suami saya, dan anak saya," kata Oi, sapaan akrabnya, saat jumpa pers di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis (30/9/2021).

Menurut Oi, suaminya, Rafly N Tilaar alias Raf juga sampai jatuh sakit. Dia memastikan sang suami tak tahu apa-apa mengenai persoalan yang tengah dihadapi.

Baca Juga:
Putri Nia Daniaty Bantah Palsukan Surat BKN CPNS: Bentuknya Aja Nggak Tahu

Nia Daniaty dan Olivia Nathania. (Instagram/niadaniatynew)

"Sekarang suami saya dalam kondisi sakit karena dia tidak tahu benar-benar mengenai hal ini," ujarnya.

"Anak saya masih kecil kondisinya masih sekolah sampai harus terhenti karena ini," kata dia lagi.

Karenanya, Oi minta agar keluarganya tak dilibatkan dalam kasus ini. Dia berjanji akan menyelesaikan sendiri dengan didampingi pengacara.

Baca Juga:
Putri Nia Daniaty Hilang saat 225 Korban Penipuan Minta Dipertemukan

Agustin, wanita yang mengaku jadi korban penipuan yang dilakukan putri Nia Daniaty, Olivia Nathania. [MataMata.com/Alfian Winanto]

"Apapun di permasalahan saya jangan disangkutpautkan dengan ibu saya, dan suami saya, dan anak saya," kata Oi.

Olivia Nathania bersama suaminya, Rafly N Tilaar alias Raf sebelumnya dilaporkan atas dugaan penipuan, penggelapan uang dan pemalsuan surat.

Laporan tersebut diterima Polda Metro Jaya dengan Nomor LP/B/4728/IX/SPKT/POLDA METRO JAYA, Tanggal : 23 September 2021. Atas perbuatannya, Mereka dikenai Pasal 378 KUHP dan atau Pasal 372 KUHP dan atau Pasal 263 KUHP.

Baca Juga:
Korban Akui Rela Gadaikan Sapi saat Dijanjikan Putri Nia Daniaty Jadi PNS

Putri Nia Daniaty, Olivia Nathania dan pengacaranya [Matamata.com/Ismail]

Modus penipuan itu adalah seleksi penerimaan CPNS. Oi disebut meminta sejumlah uang kepada 225 korban untuk dijadikan PNS dan berhasil mengumpulkan uang sekitar Rp 9,7 miliar.

Menanggapi tuduhan tersebut, Oi membantahnya. Dia memastikan tak pernah menjanjikan para korban jadi PNS, melainkan cuma membuka les untuk ikut tes CPNS.

Duit yang diterima dari para korban diakuinya sebagai syarat pendaftaran les tersebut. Oi menggunakan semua dana itu untuk biaya operasional, termasuk menyewa gedung.

Load More