Wirda Mansur Bersumpah Ada yang Mau Beli Paytren Rp 4 Triliun: Satu T Gak Ada Apa-apanya!

Matamata.com - Wirda Mansur blak-blakan soal polemik bisnis Ustaz Yusuf Mansur, Paytren. Ia menyoroti dana Rp 1 triliun yang dibutuhkan sang ayah untuk membesarkan perusahaannya tersebut.

Menurut penjelasan Wirda Mansur, uang Rp 1 triliun bukan perkara besar. Sebab katanya, ada seseorang yang mau membeli perusahaan itu triliunan rupiah.

"Valuasi (proses memperkirakan nilai ekonomi di bisnis) Paytren saat ingin dibeli saja Rp 4 triliun," kata Wirda Mansur di Instagram Story, Senin (11/4/2022).

Baca Juga:
Ustaz Yusuf Mansur Diledek Publik soal 1 Triliun, Wirda Mansur Ngakak: Aku Ikut Terhibur

"Jadi perkara Rp 1 T (triliun) mah nggak ada apa-apanya," imbuh perempuan yang juga merupakan pebisnis tersebut.

Demi membuktikan omongannya, Wirda Mansur sampai bersumpah. Bahwa jelas, ada seseorang yang hendak membeli Paytren dengan harga fantastis.

"Ini real omongan, demi Allah," tegas Wirda Mansur.

Baca Juga:
Wirda Mansur Pamer Segepok Duit Buat Dibagi-bagi, Nggak Belajar dari Indra Kenz?

Tak hanya sekadar sumpah, Wirda Mansur mengatakan omongannya ini bisa dibuktikan. Jadi bukan sekadar khayalan apalagi isapan jempol belaka.

"Bukan ngarang dan ngada-ngada. Ini bulan puasa juga,' tuturnya. 

Wirda Mansur bahkan nyaris menginformasikan siapa yang saat itu mau membeli Paytren. "Kalau perlu gue buka kartu siapa yang beli Paytren. Sok gue buka," ujarnya.

Baca Juga:
Cuek Dihujat, Wirda Mansur Mau Sekolah di Harvard Dubai: Sekalian Buka Kantor

Hanya saja hingga postingan berakhir, perempuan 20 tahun ini tak membeberkannya. Ia hanya berucap harap bisa mendapatkan saham si calon pembeli Paytren.

Selain menyenggol calon pembeli Paytren, Wirda Mansur juga menyinggung optimisme mengenai pencapaian perusahaan sang ayah.

"Afirmasi kami (Rp) 200T (triliun). Bukan 1T," ujarnya sambil tertawa.

Baca Juga:
Kuliah Wirda Mansur Tak Pernah Selesai, Ustaz Yusuf Mansur Santai: Yang Penting Bukan Ijazah

Bagi Wirda Mansur sah saja bilang begitu. Ia menganggap apa yang diucapkan adalah doa.