Yohanes Endra Farah Nabila | MataMata.com
Jaja Mihardja atau Jaja Miharja. (Instagram/jajamiharja_ofc)

Matamata.com - Jaja Miharja mengungkapkan keinginan terakhirnya yang belum terwujud sampai membuah Habib Husein Jafar Al hadar terkesima. Keinginan terakhir Jaja Miharja itu disampaikan ketika jadi bintang tamu acara Berbeda Tapi Bersama yang dipandu Habib Husein Jafar Alhadar di kanal podcast Noice (26/6/2022).

"Apa yang masih belum kesampaaian, Beh, di umur sekian?" tanya Habib Husein.

Di luar dugaan, jawaban Jaja Miharja begitu singkat namun mendalam. Habib Husein pun sampai terdiam sejenak mendengarnya.

Baca Juga:
Anggap Omas Seperti Adik Sendiri, Jaja Miharja: Saya Sangat Kehilangan

"Sebenarnya yang belum kesampaian gampang, satu jawabannya. Mati," kata Jaja Miharja.

Jaja Mihardja atau Jaja Miharja. (Instagram/jajamiharja_ofc)

Ia melanjutkan, semua yang diinginkannya di dunia terbilang sudah terwujudkan secara materi.

"Apa yang udah? Punya duit banyak udah, punya rumah gede udah, terkenal udah. Tinggal mati," tegasnya.

Baca Juga:
Hadiri Pemakaman BJ Habibie, Jaja Miharja: Indonesia Kehilangan Tokoh Besar

Jawaban itu lantas dikaitkan Habib Husen dengan ilmu filsafat yang berkembang di tengah masyarakat. Pasalnya, kebanyakan orang akan berpikir bahwa kematian itu menakutkan.

"Beh, ini lagi-lagi soal filsafat stoikisme Arab Betawi, orang pada takut mati Beh," kata Habib Husein.

"Loh kenapa? Biar gimana elu ditungguin. Mau di mana juga tinggal wakafan tempatnya mati," kata Jaja Miharja dengan logat Betawinya.

Baca Juga:
Dengar Kabar Ani Yudhoyono Meninggal, Jaja Miharja Kaget dan Kehilangan

Habib Husein pun penasaran dengan pemikiran Jaja Miharja yang unik ini.

Jaja Miharja berbincang dengan Habib Husein Jafar Al Hadar. [Youtube/NOICE]

"Bagi Babeh itu biasa, tapi gimana sampai ke sana Beh? Karena orang umumnya ya takut mati Beh," tanya Habib Husein lagi.

Barulah Jaja Miharja menjelaskan kronologi kenapa ia begitu berani menyebut bahwa kematian adalah hal terakhir yang ia inginkan. Menurutnya, orang takut mati karena terlalu berat memikirkan dunia.

"Sekarang kita hidup jangan pikirin amal kita sama orang. Yang kita pikirin sekarang dosa kita, Jadi kita sering begini nih (salat)," jelas Jaja Miharja sambil memeragakan gerakan takbiratul ihram.

"Amal kite sama orang mah jangan dipikirin, anggap aja kite buang air. Tapi dosa kita dipikirin, kan gitu?" tambahnya.

Habib Husein pun mencoba menyimpulkan perkataan Jaja Miharja. "Jadi kemudian itu yang bikin kita berpikir mati untuk menyetop dosa kita?"

"Kira-kira begitu, mati sih kudu, tinggal tempat dan gimana aja waktunya," jawabnya.

Kendati begitu, Jaja Miharja masih meminta pendapat Habib Husein soal pemikirannya tersebut.

"Salah nggak nih gue ngomong?" tanya dia memungkasi pembicaraan.

Load More