Tasyi Athasyia Selesai Nonton Drakor Celebrity: Beneran Relate, Emang Dunia Penuh Manipulasi

Matamata.com - Tasyi Athasyia ikut nonton drakor yang sedang hits, Celebrity. Sebagai selebgram, Tasyi Athasyia pun menuliskan pendapatnya soal drama Korea Selatan yang tayang di Netflix tersebut.

Sebagai informasi, drama Korea "Celebrity" mengangkat kehidupan selebriti yang penuh skandal. Kehidupan para selebriti yang merupakan bintang media sosial ternyata tidak seindah yang terlihat.

Setelah menonton, Tasyi Athasyia menyebut banyaknya kesamaan antara cerita dalam drakor "Celebrity" dengan dunia selebgram yang menjadi pekerjaannya selama ini. Tasyi membenarkan apabila dunia yang banyak diidamkan pengguna media sosial itu penuh dengan manipulasi.

"Banyak banget temen aku yang suruh nonton ini. Beneran relate ternyata memang Dunia penuh manipulasi dan iri dengki," tulis Tasyi Athasyia melalui Instagram Story pada Minggu (23/7/2023).

Lebih lanjut, Tasyi Athasyia berencana membuat series serupa apabila permasalahannya dengan eks karyawannya selesai. Sebab di momen tersebut, Tasyi meyakini apabila semua kebenaran sudah terbongkar.

"Kalo nanti kasus aku ini udah berakhir dan kebongkar semua kebenarannya, kita bikin series Netflix-nya seru juga kali ya. Wkwkwk bakal banyak aktornya nih," tandas Tasyi Athasyia.

Sementara itu, Tasyi Athasyia belakangan tak lagi aktif di media sosial. Hal itu berkaitan dengan laporan dari para mantan karyawannya yang membongkar cara manajemen Tasyi memperlakukan mereka.

Tak terima dengan tuduhan tersebut, Tasyi Athasyia balik lapor polisi. Dia bersikeras bahwa dirinya difitnah dalam kasus ini dan yakin suatu saat kebenaran akan terbongkar.

"(Laporan) untuk membuktikan kebenaran," kata Tasyi Athasyia di Polda Metro Jaya, Jumat (21/7/2023).

Kedatangan Tasyi Athasyia juga turut didampingi sang suami, Syech Zaki Alatas dan pengacaranya, Sandy Arifin. Sandy Arifin menyebutkan laporan Tasyi Athasyia mencakup akun di beberapa media sosial. Dimulai dari Instagram, Twitter dan tidak menutup kemungkinan ada yang lain.

"Nanti pengembangannya dalam proses mendatang. Ada beberapa yang kami bawa di flash disk, capture. Intinya mau mengetahui dalang di balik ini semua," kata Sandy Arifin.