Ditanya Soal Kronologi Pelecehan Oleh Deddy Corbuzier, Pinkan Mambo Ngaku Lupa Dan Sibuk Cari Uang

Matamata.com - Baru-baru ini Pinkan Mambo muncul di podcast Deddy Corbuzier. Dalam podcast tersebut ia menyinggung tentang apa saja yang dibeberkan Pinkan Mambo saat menjadi saksi pelecehan seksual yang menimpa putrinya.

"Kalo di pengadilan berlaku sebagai apa?" tanya Deddy Corbuzier dikutip pada Rabu, (02/08/2023).

"Saksi, ya nyeritain kejadian demi kejadian gimana. Tapi kan gak ada di lokasi," ujar Pinkan.

Deddy Corbuzier menanyakan lebih lanjut tentang opini yang diberikan oleh suami Pinkan Mambo saat disinggung perihal pelecehan seksual yang menimpa putrinya sebagai korban.

"Pinkan pada saat kejadian saat itu dia menyangkal dong?" tanya Deddy kembali.

Pinkan Mambo mengaku bahwa sang suami selalu menyangkal. Namun, dengan jelas Pinkan Mambo membeberkan fakta mengejutkan. Ibu lima anak ini menyebut bahwa dirinya tak ingat secara jelas apa yang diungkapkan suaminya. 

"Pertama nyangkal sih kayaknya, lupa aku juga," jawab Pinkan Mambo.

"Kamu lupa?" tanya Deddy Corbuzier dengan tegas.

Lalu dengan gelagapan, Pinkan berusaha meyakinkan Deddy bahwa dirinya tak lupa dan masih ingat dengan jelas. 

"Nggak lupa sih inget inget, bukan lupa. Dia soalnya ngomongnya berubah-ubah. Aku gak lupa dia kadang jawab gimana," tambah Pinkan.

"Tapi menyangkal?" tanya Deddy lagi.

Sayangnya, mantan personil RATU ini enggan membeberkan pernyataan yang diberikan suaminya lantaran takut. Tak hanya itu, Pinkan bahkan menyebutkan jika dirinya selalu disibukkan untuk mencari nafkah hingga tak bisa berada di rumah ataupun ke salon.

"Aku takut ngomongnya, kadang nyangkal juga," pungkasnya.

Disisi lain, Pinkan Mambo mengaku sedang mengurus dokumen untuk cerai dari suami keduanya yang bernama Steve Wantania. Hal itu merupakan buntut pengakuan anak Pinkan Mambo, MA, yang menjadi korban pelecehan seksual dari ayah tirinya itu.

Hanya saja Pinkan Mambo menilai kalau mengurus cerai itu tidaklah mudah. Sebab mereka berdua menikah di Amerika Serikat, bukan Indonesia.