Meski Naik Bajaj, Kate Middleton Tetap Anggun Pakai Gaun Rp 65 Jutaan

Matamata.com - Dalam rangka tur Kerajaan Inggris, diketahui The Duke dan Duchess of Cambridge sedang berada di Pakistan. Salah satu agenda mereka adalah menghadiri sebuah jamuan malam yang digelar British High Commissioner di Pakistan National Monument, Islamabad.

Dilansir dari laman Daily Mail, momen menarik terjadi ketika Kate Middleton dan Pangeran William sampai di tempat bersejarah tersebut.

Bukan menaiki limosin atau mobil mewah seperti biasanya, Duke dan Duchess of Cambridge menggunakan bajaj Pakistan yang penuh warna.

Baca Juga:
Pakai Baju Muslim saat Kunjungi Pakistan, Kate Middleton Curi Perhatian

Keluar dari bajaj, Kate menebar pesona dalam balutan gaun hijau zamrud sequin nan berkilauan karya desainer favoritnya, Jenny Packham. Hijaunya menyerupai warna bendera Pakistan.

Pada bagian kiri bahu gaun, tersampir selendang berwarna senada sehingga tampilannya menyerupai busana tradisional perempuan Pakistan.

Busana tersebut merupakan versi custom-made dari gaun Georgia yang dijual seharga 3640 pound sterling atau setara dengan Rp 65 jutaan di department store Harrods London, Inggris.

Baca Juga:
Adu Gaya Park Shin Hye vs Kate Middleton Bergaun Merah, Cantik Mana?

Ibu tiga anak itu lalu menyempurnakan gayanya dengan heels metalik dari Jimmy Choo. Tidak ketinggalan anting emas bernuansa etnik sebagai sentuhan akhir. Anting tersebut diketahui keluaran brand lokal bernama O'Nitaa.

Seperti Kate Middleton, Pangeran William memilih busana berwarna hijau. Pewaris kedua takhta Kerajaan Inggris itu tampak gagah dengan sherwani.

Itu adalah busana tradisional Pakistan untuk pria yang terdiri dari atasan seperti beskap tapi panjang dan celana panjang berwarna senada. Naushemian, brand Pakistan yang merancang busana tersebut.

Baca Juga:
Tiru Kate Middleton, Lucinta Luna Minta Dijaga 50 Bodyguard!

Pangeran William dan Kate Middleton berada di Pakistan selama lima hari dengan misi budaya, sosial, ekonomi dan politik. Terakhir kali anggota keluarga Kerajaan Inggris berkunjung ke negara anggota persemakmuran Inggris itu pada 2006 atau 13 tahun lalu.