J.K Rowling (Hollywoodlife.com)

Matamata.com - Nama penulis buku Harry Potter, J.K Rowling ramai dicuitkan di Twitter pada hari Selasa (15/09/20) pagi hingga membuat tagar RIP J.K Rowling menggema. Hal ini membuat publik yang tak tahu menganggap J.K Rowling meninggal dunia.

Ternyata bukan karena meninggal dunia. Tagar itu hanya berupa sentilan untuk Rowling karena ia menyinggung kaum transgender dalam buku terbarunya. Sebelumnya, J.K Rowling memang kerap menyentil kaum transgender hingga muncul anggapan bahwa ia adalah anti transgender atau transphobia.

JK Rowling (Instagram/@ha.potter1)

Buku yang baru dirilis berjudul "Troubles Blood" itu merupakan buku kelima seri detektif Cormoran Strike. Buku ini bercerita tentang seorang pria tulen yang menargetkan korban untuk menjadi mangsanya.

Jalan cerita "Troubles Blood" nantinya mengikuti kisah detektif Cormoran Strike yang merupakan detektif swasta. Detektif tersebut menyelidiki kasus pembunuhan berantai terhadap kaum wanita yang ternyata pelakunya adalah seorang pria yang gemar berpakaian seperti wanita.

Dalam seri sebelumnya "The Silk Worm", J.K Rowling menggambarkan karakter transgender yang tidak stabil dan juga agresif. Kritikan inilah yang menuai pro kontra di kalangan publik.

J.K Rowling (Hollywoodlife.com)

Lantas publik berasumsi jika wanita 55 tahun itu adalah seorang transphobia. Hingga akhirnya tagar tersebut dibuat untuk menyindir J.K Rowling dengan menganggap penulis terkenal itu sudah mati.

Pada bulan Juni lalu, J.K Rowling juga menuliskan kalimat yang menyinggung transgender hingga membuat Daniel Radcliffe, pemeran Harry Potter marah.

"Orang yang sedang menstruasi. Aku yakin dulu ada kata untuk orang-orang itu. Seseorang bantu aku. Wumben? Wimpund? Woomud?” tulis J.K Rowling membalas opini "Menciptakan dunia pasca Covid-19 yang lebih setara untuk orang-orang yang menstruasi," dilansir dari Hollywood Life.

Load More