Meghan Markle dan Pangeran Harry (Instagram/@kensingtonroyal)

Matamata.com - Pangeran Harry dan Meghan Markle memutuskan keluar dari kerajaan Inggris pada awal tahun ini. Keputusan tersebut sempat menggegerkan publik. Banyak yang bertanya-tanya apa alasan yang membuat Meghan dan Harry meninggalkan kerajaan dan menjadi warga sipil.

Meski awalnya Ratu Elizabeth II tak setuju, namun akhirnya wanita 94 tahun itu mengizinkan pasangan yang menikah di tahun 2018 silam itu untuk keluar dari istana.

Transformasi Meghan Markle (YouTube/Mister Change)

Banyak rumor beredar jika Meghan tak dianggap sebagai anggota kerajaan hingga membuat ibu satu anak itu sakit hati. Pada suatu kesempatan saat memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia, Meghan menyampaikan pernyataan yang menarik perhatian publik.

Pasalnya dalam pernyataan tersebut, Meghan membicarakan jadi orang yang paling teraniaya dan tersakiti di tahun 2019. Ia mengaku sering mendapat perundungan di media sosial. Dilansir dari E!News, Meghan mengaku tahu jika dirinya kerap dihujat oleh publik. Tentu hal ini membuatnya sakit hati.

"Saya disebut pada 2019 menjadi orang paling tersakiti di dunia, [baik oleh] pria maupun perempuan. Kini delapan bulan setelahnya, saya bahkan tak muncul [di publik]. Saya cuti hamil atau dengan bayi saya," kata Meghan dalam seminar Teenager Therapy dalam rangka World Mental Health Day.

Transformasi Meghan Markle (YouTube/Mister Change)

Meghan mengaku peduli dengan kesehatan mental karena ia sendiri merasakan dampak buruk dari mental yang tidak sehat. "Kita semua tahu bagaimana rasanya disakiti. Kita semua tahu apa rasanya diasingkan atau sejenisnya. Kita semua memikirkannya," kata Meghan.

Menjadi istri dari Pangeran Harry bukanlah hal mudah, banyak peraturan istana yang harus dipatuhi. Belum lagi jadi perbincangan publik dan digosipkan dengan kabar yang tak sesuai fakta. Hal ini membuat Meghan merasa tertekan.

Tak dipungkiri, hal tersebut mempengaruhi kesehatan mentalnya. Dalam acara seminar tersebut, Meghan mengingatkan kepada masyarakat untuk peduli dengan kesehatan mental.

Load More