Matamata.com - Absennya Momo sebagai vokalis di single terbaru Geisha memperkuat dugaan hengkangnya dari band yang telah membesarkan namanya itu.
Ya, Geisha baru saja merilis single terbaru mereka bertajuk Kering Air Mataku. Sementara posisi vokalis diisi oleh Regina Poetiray.
Regina Poetiray adalah penyanyi jebolan ajang pencarian bakat The Voice Indonesia.
Dalam postingan Instagram official Geisha, mereka menyebut Regina Poetiray sebagai keluarga baru mereka.
"14 Tahun berkarya, jatuh dan bangun kami lalui. Perjalanan penuh senyuman dan tumpahnya air mata. Untuk My Geisha yang sampai saat ini setia disamping kami, mendukung kami, mendoakan kami, ini untuk kalian #KeringAirMataku dari kami @roby_geisha @aan.geisha @dhangeisha @nardgeisha dan keluarga baru kami @reginapoetiray . Sekali lagi terima kasih banyak atas cintanya untuk kalian yang mendukung kami dan selamat menyaksikan klipnya," tulisnya.
Pergantian vokalis ini mendapat beragam sambutan dari penggemar.
Banyak yang menganggap posisi Momo sebagai vokalis tak tergantikan.
Namun tak sedikit pula yang tetap mendukung Geisha untuk terus berkarya.
Akankah eksistensi Geisha akan terus bersinar setelah ganti vokalis?
Bicara mengenai pergantian vokalis, fase ini kerap dialami oleh band-band ternama di Indonesia.
Bahkan, tak jarang setelah para band ini mengganti vokalis, eksistensi mereka malah meredup.
Berikut Matamata.com berikan ulasan band-band yang karirnya meredup setelah ganti vokalis.
1. Kerispatih
Band Kerispatih belum lama ini ditinggal oleh Andhika untuk selama-lamanya. Pemain bass Kerispatih itu meninggal di usia 36 tahun, dikabarkan karena stroke.
Dulu, band ini sangat eksis ketika Sammy Simorangkir mengisi posisi vokalis.
Namun setelah ditinggal oleh Sammy, band ini akhirnya mencari penggantinya. Tapi sayang, band yang lagunya easy listening ini malah tidak esksis lagi.
2. Cokelat
Lagu Bendera besutan band Cokelat menjadi lagu wajib diputar saat hari Kemerdekaan RI tiba.
Suara Kikan sangat melekat erat dengan Cokelat. Maka, saat ia memutuskan hengkang dan cokelat mencoba dengan vokalis baru, band ini tak lagi bersinar.
3. Jikustik
lagu dari band favorit anak-anak generasi 90-an ini sempat merajai tangga lagu di Indonesia.
Setelah Pongki keluar, Jikustik mencoba peruntungan dengan vokalis baru.
Pada 2011 lalu, mereka meluncurkan album bertajuk Kembali Indah, namun sepi penikmat.
4. Utopia
Sama cerita dengan Cokelat, band ini juga menjadi band favorit dengan vokalis wanita.
Lagu-lagu sendu mereka masih enak didengar hingga kini.
Tapi sayang, Pia memutuskan meninggalkan band yang telah membesarkan namanya ini. Setelah ganti vokalis, eksistensi mereka menurun.
5. Garasi
Band yang juga beranggotakan aktor tampan Fedi Nuril ini sempat sukses pada zamannya.
Setelah ditinggal oleh vokalisnya, Ayu Ratna, serta kesibukan Fedi Nuril sebagai aktor. Popularitas band ini menurun.
Hingga kini tak terdengar lagi kabarnya.
Tag
Berita Terkait
-
10 Artis Nantikan Kelahiran Anak Pertama di Tahun 2024, Sudah Siap Jadi Orang Tua
-
Roby Satria Tegur Momo yang Nyanyikan Lagu Geisha, Ajukan Kode agar Eks Vokalis Reunian
-
Nasib Pilu Ervin Syam Didepak Band Cokelat: Kesulitan Duit Terpaksa Jadi Tukang Cukur
-
Pamer Meja Billiard di Garasi, Raffi Ahmad Malah Bikin Was-Was: Kaca Rolls Royce Rp150 Juta
-
10 Potret Mewah Ulang Tahun Nicola Reza Suami Momo Geisha di Malang, Dirayakan 3 Kali dalam Sehari
Terpopuler
-
Stok Pangan DIY Dipastikan Aman Jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK Soroti Rekrutmen Parpol dan Mahalnya Biaya Politik
-
Presiden Prabowo Apresiasi Perjuangan Atlet SEA Games, Kirim Salam dan Siapkan Bonus Rp1 Miliar
-
Lupa Daratan, Uji Nyali Ernest Prakasa Membongkar Ego Seorang Bintang lewat Vino G. Bastian
-
Miss Tourism International Indonesia 2024, Nagia Halisa Meriahkan 'Safari Bazaar Putaran 16'
Terkini
-
Akhirnya Bertemu Bunda Corla di Layar Lebar Lewat Film 'Mertua Ngeri Kali', Tayang Mulai Hari Ini
-
Dari Instagram ke Layar Lebar: Kisah Bunda Corla, Si Ratu Jreng yang Kini Jadi 'Mertua Ngeri Kali'
-
Film Dokumenter Gestures of Care Tayang di JAFF 2025, Tingkatkan Kesadaran tentang Kebakaran Hutan di Kalimantan
-
Review Film Kuyank: Saatnya Horor Berbicara soal Realita Kultural, Bukan Hiperbola
-
Becoming Human Raih Golden Hanoman di Penutup JAFF20: Festival Dua Dekade yang Tegaskan Posisinya di Sinema Asia