Matamata.com - Kita mungkin sering berpikir menjadi pemain film itu enak. Tinggal berakting saja bisa mendapatkan uang yang teramat banyak dan popularitas.
Seringkali proses pembuatan film itu sendiri jarang terlintas. Kita hanya menikmati hasil jadi sebuah film, setelah itu menilainya.
Jika kita tahu betul proses pembuatan film, kita mungkin akan berpikir dua kali untuk menjadi bagian dari tim film. Agar film sukses, tak hanya mengandalkan jalan cerita dan sinematografi saja. Tapi akting dari pemain film itu juga menjadi kunci utama.
Baca Juga:
4 Seleb Cantik Ini Masih Menjanda usai Suami Meninggal Dunia
Para pemain film ini harus profesional menjalankan perankan. Mereka harus bersedia melakukan hal yang belum pernah dilakukan, bahkan tak terbayangkan sebelumnya.
Seperti mandi lumpur, pura-pura tenggelam dan yang paling ekstrim syuting dalam cuaca yang buruk dan tempat berbahaya. Tak jarang, para pemain film dan kru terluka saat proses syuting.
Tapi demi sebuah pencapaian, mereka harus bekerjasama dan totalitas. Berikut ini, Matamata.com akan berikan kalian ulasan aktor-aktor yang rela menderita selama proses syuting, dilansir dari Looper.
Baca Juga:
Selain Evi Masamba, Pernikahan 3 Seleb Ini Gunakan Adat Bugis
1. Peter Weller
Dalam filmnya, Robocop (1987), Peter Weller terpaksa memakai kostum yang membuatnya menderita. Ya, Kostum Weller terlambat dikirim ke lokasi syuting. Padahal, Weller harus berlatih bergerak dulu pasca transformasi.
Ternyata, kostum Peter Weller membutuhkan waktu 10 jam untuk dipakai dan membuatnya sulit bergerak. Akhirnya, hanya ada satu adegan yang diambil dengan versi kostum ini karena tim film tak menemukan solusi lain.
Baca Juga:
Sukses Berbisnis, 5 Penyanyi Indonesia Ini Ternyata Bos Karaoke
Pastinya, kejadian itu menimbulkan konflik internal. Produser Orion Pictures, Mike Medavoy, mengancam akan membatalkan film jika para kru tak bisa menyelesaikan masalah kostum dan sang sutradara, Paul Verhoeven, siap memecat seluruh krunya.
Weller menyarankan kostum Robocop itu untuk diperbaiki oleh Moni Yakim. Hanya butuh waktu kurang lebih dua minggu, Yakim berhasil memodifikasi kostum itu. Weller pun telah diajari bagaimana cara memakai dan menggerakkannya.
2. Kru dan pemain film The Abyss (1989)
Film The Abyss (1989) menghabiskan sebagian besar syuting di dalam air. Pemain dan kru terpaksa harus terus-menerus melakukan dekompresi.
James Cameron, sebagai sutradara mengaku hampir mati ketika kehabisan udara saat syuting. Begitu pula Ed Harris (pemeran Virgil Bud Brigman) mengalami kecelakaan dengan pengatur oksigen yang membuatnya menghirup campuran udara dan air dalam sebuah adegan.
Mary Elizabeth Mastrantonio (pemeran Lindsey Brigman) juga hampir tenggelam saat beradegan. Ia langsung diangkat ke tepi. Kecelakaan itu membuat Mastrantonio kapok beradegan ekstrim.
3. Kru dan pemain film The Everest (2015)
Film Everest (2015) diadaptasi dari kisah nyata yang mengerikan. Syuting film ini dilaksanakan di Kathmandu, pegunungan Santa Monica, Everest base camp, Dolomites di Italia, Iceland dan Roma.
Para kru dan pemain film harus bertahan dalam suhu sekitar 30 derajat di bawah nol, pada siang hari. Mereka harus berjuang dengan tingkat oksigen rendah. Tidur di pondok-pondok kecil dan menggigil di malam hari.
Pengorbanan para kru dan pemain film The Everest terbayar dengan mendapatkan penghargaan Screen Actors Guild untuk Penampilan Stunt Terbaik dan Satellite Award untuk Best Visual Effects.
4. Arnold Schwarzengger
Di film Predator (1987), Arnold Schwarzengger, harus rela bergumul dengan lumpur. Itu menjadi adegan yang sulit baginya, bukan karena panas tapi itu membuatnya terserang hipotermia.
Arnold Schwarzengger terpaksa mabuk untuk menghangatkan diri dan menghilangkan hipotermia.
Kalau kalian sudah nonton film The Revenant (2015), pastinya tahu medan syuting seperti apa. Itu bukan bantuan dari green screen, guys, itu nyata.
Sebelum proses syuting, kabarnya terjadi kesalahan komunikasi antara produser dan kru film, sehingga terjadi kendala-kendala besar ke depannya.
Banyak kru yang tak siap dengan kondisi yang akan mereka hadapi. Akhirnya, proses syuting sempat ditunda selama lima minggu karena hawa dingin membuat kamera tidak berfungsi.
Kendala terbesar dalam film The Revenant ini adalah cuaca yang ekstrim. Leonardo DiCaprio harus bertahan dari cuaca buruk dan beradegan melawan beruang ganas.
Belum lagi makeup Leonardo yang butuh waktu empat jam mengaplikasikannya. Sementara jubah kulit beruang yang ia kenakan membeku. Leonardo DiCaprio juga harus berjuang agar tak terserang hipotermia.
Leonardo DiCaprio juga terpaksa memakan hati bison sungguhan. Padahal, ia telah berkomitmen menjadi vegetarian sejak tahun 1992.
Tapi memanglah sebuah seni lahir dari sebuah penderitaan. Film The Revenant mendapatkan nominasi oscar terbanyak dan berhasil meraih 12 nominasi.
Berita Terkait
-
Beda Jawaban dengan Reino Barack, Alasan Syahrini Vakum di Dunia Hiburan Disorot: Udah Gak Laku Lagi?
-
Sinopsis The Revenant, Film Peraih Nominasi Terbanyak Oscar 2016
-
7 Adu Peran Pemain Drama Revenant: Ada Kim Tae Ri, Oh Jung Se, Hong Kyung dan Jin Sun Kyu
-
Rizky Billar Ngaku Pernah Hasilkan Rp200 Juta Sehari hingga Lupa Diri: Disentil Gue Sama Tuhan
-
Sinopsis Titanic dan Sederet Fakta Menariknya, Kembali Tayang Untuk Sambut Valentine
Tag
Terpopuler
-
Fadly Faisal Dihujat gegara Belakangi Wajah Duta SO7 saat Tampil, Dibela Fans: Sombong dari Mana Sih?
-
Foto Bareng Keanu Massaid di Barcelona, Angelina Sondakh Ingat Adjie Massaid: Senyumnya Mirip!
-
Terlihat Tegar, Geni Faruk Pernah Nangis Ngeluh Capek Punya 11 Anak
-
Tarif Band Gilga Sahid Suami Happy Asmara Capai Rp310 Juta per Manggung, Tuai Sindiran Pedas: Berasa Sekelas Agnez Mo
-
Uut Permatasari Goyang Erotis Padahal Istri Perwira Polisi: Walaupun Kamu Artis, Tolong Kurangi!
Terkini
-
Muda dan Bergerak: Pameran Moda-Modif Dipersembahkan di Galeri Rumah DAS
-
Next Generation Visinema: Michael Rainheart dan Febri Darmayanti, Wajah Baru Perfilman Indonesia Lewat 'Hutang Nyawa'
-
Cine-Concert Samsara: Sebuah Simfoni Cahaya dan Suara
-
Kenali Ciri-ciri Pasangan Red Flag Seperti Arya yang Diperankan Ibrahim Risyad, Jangan Sampai Terjebak dan Menyesal!
-
Identitas Sinema Asia Terjawab di JAFF 2024: Yohanna Sabet 5 Piala, Happyend Bawa Pulang Golden Hanoman