Matamata.com - Banyak perempuan, khusunya milenial, menjadikan berpuasa sebagai salah satu cara untuk diet mengurusukan badan. Terbukti, dengan berpuasa sebagian besar orang memang kehilang sebagian bobot tubuhnya. Namun, sepertinya ini tak berlaku buat penyanyi Syahrini. Menurut istri pengusaha Reino Barack, ada esensi yang lebih suci dari sekadar menguruskan badan.
Inti dari berpuasa disampaikan Syahrini dalam postingan Instagramnya.
"Berpuasa bukan tentang diet membakar kalori, tapi 'membakar' keangkuhan, ego, dan dosa-dosa. Selamat Ramadan," tulis Syahrini dalam bahasa Inggris.
Dalam postingannya, si pelantun sesuatu pamer dua fotonya tengah duduk di kursi dan berpose memperlihatkan bentuk ideal tubuhnya. Ada juga foto dirinya bergelayut manja di bahu Reino Barack.
Berita Terkait
-
Christine Hakim Beberkan Alasan Syahrini Bisa Hadir di Red Carpet Cannes: Bukan karena Beli Tiket
-
Christine Hakim Bantah Kontroversi Syahrini, soal Tiket 'Festival Film Cannes 2025'
-
Syahrini Kembali Mencuri Perhatian, Tampil Memesona di Karpet Merah Cannes 2025
-
Kehamilannya Diragukan, Syahrini Duduk di Kursi Roda Akui Bobotnya Naik Belasan Kilogram: Mulai Capek
-
Pernah 2 Kali Keguguran, Kehamilan Syahrini Penuh Perjuangan: Semoga yang Ini Dijaga
Terpopuler
-
Stok Pangan DIY Dipastikan Aman Jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK Soroti Rekrutmen Parpol dan Mahalnya Biaya Politik
-
Presiden Prabowo Apresiasi Perjuangan Atlet SEA Games, Kirim Salam dan Siapkan Bonus Rp1 Miliar
-
Lupa Daratan, Uji Nyali Ernest Prakasa Membongkar Ego Seorang Bintang lewat Vino G. Bastian
-
Miss Tourism International Indonesia 2024, Nagia Halisa Meriahkan 'Safari Bazaar Putaran 16'
Terkini
-
Akhirnya Bertemu Bunda Corla di Layar Lebar Lewat Film 'Mertua Ngeri Kali', Tayang Mulai Hari Ini
-
Dari Instagram ke Layar Lebar: Kisah Bunda Corla, Si Ratu Jreng yang Kini Jadi 'Mertua Ngeri Kali'
-
Film Dokumenter Gestures of Care Tayang di JAFF 2025, Tingkatkan Kesadaran tentang Kebakaran Hutan di Kalimantan
-
Review Film Kuyank: Saatnya Horor Berbicara soal Realita Kultural, Bukan Hiperbola
-
Becoming Human Raih Golden Hanoman di Penutup JAFF20: Festival Dua Dekade yang Tegaskan Posisinya di Sinema Asia