Digugat Cerai Istri, 5 Perjalanan Karier Zumi Zola dari Aktor ke Gubernur

Matamata.com - Zumi Zola kembali disorot pasca sang istri menggugat cerai saat ia masih menjalani hukuman di dalam bui atas kasus korupsi yang menjeratnya.

Seperti yang telah diketahui, sebelum berkarier di politik Zumi Zola merupakan pesinetron ternama.

Matamata.com pun akan merangkumkan perjalanan karier Zumi Zola sejak masih jadi aktor hingga ke Gubernur.

Baca Juga:
Masih Mendekam di Bui, Zumi Zola Digugat Cerai Istri

Simak selengkapnya di bawah ini :

1. Ajang Duta Wisata Daerah

Sebelum jadi artis, Zumi Zola disorot saat ia mengikuti ajang duta wisata daerah yaitu Abang None mewakili Jakarta Selatan pada tahun 2001.

Baca Juga:
Gugat Cerai Zumi Zola, 5 Potret Sherrin Tharia Momong Anak Sendiri

2. Main sinetron

Ia mulai main sinetron lewat Tersanjung 6 hingga Ku Tlah Jatuh Cinta yang membuat namanya melejit. Ia bertahan selama 10 tahun dalam dunia sinetron dan main dalam 15 judul sinetron. Tak puas main di sinetron, Zumi Zola juga berakting di beberapa judul film seperti Disini Ada Setan, Kawin Laris dan Merah Putih.

3. Terjun ke dunia politik dan jadi Bupati

Baca Juga:
Dari Aktor ke Gubernur, Berikut Ini Perjalanan Karier Zumi Zola

Setelah selesai main sinetron Surga Untukmu di tahun 2010, ia akhirnya memilih bergabung ke Partai Amanat Nasional (PAN). Ia pun mengikuti Pemilihan Kepala Daerah dan akhirnya terpilih jadi Bupati Tanjung Jabung Timur periode 2011-2015.

4. Sepak terjang di dunia politik

Selama menjabat jadi Bupati, Zumi Zola berhasil mendapatkan dua kali penghargaan berupa predikat Wajar Tanpa Pengecualian dari Badan Pemeriksa Keuangan RI. Ia pun dikenal jadi sosok yang selalu membela masyarakat dan banyak mengeluarkan kebijakan menekan belanja pegawai.

Ia pun sempat disorot atas kebijakannya menyegel pengeboran minyak milik perusahaan yang tak mengantongi izin.

5. Jadi Gubernur dan tersandung kasus korupsi

Zumi Zola pun mengundurkan diri di tahun 2015 dan maju jadi Gubernur Jambi. Namun, baru dua tahun menjabat ia didakwa menerima uang gratifikasi sampai Rp 40 miliar dan satu unit Toyota Alphard dari rekanan proyek Pemerintah Jambi.

Uang tersebut diketahui dilarikan ke kebutuhan pribadi mulai dari hewan kurban, pembelian pakaian, bayar jasa event organizer hingga biaya umrah.