Matamata.com - Zsa Zsa Utari kembali mencuri perhatian. Perempuan yang kini sudah berusia 18 tahun itu dulunya kerap berperan sebagai bocah berseragam SD dengan rambut keritingnya.
Sekarang Zsa Zsa Utari tampil sebagai gadis memukau dengan gaya rambutnya yang panjang dan keriting.
Zsa Zsa baru saja mengungkapkan kedekatannya dengan sang pacar yang ternyata berusia 5 tahun lebih tua darinya. Zsa Zsa Utari pun menceritakan bahwa pacarnya lebih dewasa. Bahkan, ia manja ke pacar sama seperti manja ke ayahnya.
"Tapi sekarang ini juga kayak nyuapin aku, terus kayak bapak sama anak. Beneran deh, nggak bohong," ujar Zsa Zsa Utari saat ditanya Feni Rose di sebuah tayangan YouTube.
Tapi hal itu tak membuat karirnya terganggu. Hal itu dibuktikan Zsa Zsa lewat karya terbarunya di sebuah serial.
Di serial terbarunya, Imperfect The Series yang tayang di WeTV, Zsa Zsa Utari berperan sebagai Maria. Berkat perannya itu, dia kerap dikira sebagai orang Papua. Namun perlu diketahui Zsa Zsa Utari sama sekali tak punya darah Papua. Bagi yang penasaran berikut profil Zsa Zsa Utari.
Profil Zsa Zsa Utari
Zsa Zsa Utari lahir di Jakarta 1 April 2003 dengan nama lengkap Zsa Zsa Danissa Suci Utari. Zsa Zsa Utari memiliki darah Jamaika yang membuat perawakannya tinggi dengan rambut keriting. Dia mengawali karier di dunia hiburan dengan menjadi model dan berakting.
Serial Imperfect The Series yang tayang di WeTV kembali melambungkan namanya setelah sekian lama tak terdengar di media.
Dalam serial itu, Zsa Zsa Utari berperan sebagai Maria. Maria adalah gadis Papua pemeluk Kristen yang taat. Bagi Zsa Zsa Utari yang seorang muslim, melakoni peran ini membawa tantangan tersendiri. Namun, dia mengungkapkan terlibat dalam Imperfect The Series merupakan jawaban dari doa-doanya selama ini.
Sebelumnya dia juga bermain dalam film besutan sutradara Ernest Prakasa, Imperfect: Karier, Cinta, dan Timbangan. Berperan dalam film-film Ernest memang menjadi cita-cita Zsa Zsa Utari sejak menonton film Susah Sinyal yang juga disutradarai komika tersebut.
Sebagai umat muslim, Zsa Zsa Utari membawa keinginannya itu ke dalam doa setiap menunaikan ibadah salat. Perempuan 18 tahun tersebut mengaku sangat ingin memerankan karakter dalam film garapan Ernest Prakasa. Apalagi kalau film yang dibintanginya bisa menginspirasi banyak orang.
Selang beberapa waktu dari doa-doa itu, Zsa Zsa Utari tiba-tiba mendapat direct message (DM) Instagram dan ia diminta untuk casting di salah satu film garapan Ernest Prakasa sesuai mimpinya. Tanpa disangka setelah memenuhi panggilan casting itu, Zsa Zsa Utari langsung dikabari satu jam setelahnya.
Gadis Taurus tersebut berhasil mewujudkan mimpinya membintangi film garapan Ernest Prakasa. Dia tetap membawa misi bahwa filmnya harus bisa memotivasi banyak orang sesuai dengan jalan cerita Imperfect. Di sana dia juga beradu akting bersama Kiky Saputri, Aci Resti, dan Neneng Wulandari.
Itulah profil Zsa Zsa Utari mantan bintang sinetron cilik yang kini sudah tumbuh dewasa dan baru mengenalkan sang pacar.
Kontributor: Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
10 Potret Terbaru Zsa Zsa Utari, Disebut Oplas karena Penampilannya Bikin Pangling
-
10 Potret Transformasi Zsa Zsa Utari, Si Cemong yang Kini Disebut Zendaya Versi Lokal
-
Pacar Zsa Zsa Utari 5 Tahun Lebih Tua: Kayak Bapak sama Anak!
-
Sering Dikira Orang Asli Papua, Zsa Zsa Utari Ungkap Fakta Sebenarnya
-
Imperfect The Series Angkat Isu Perempuan dari Sudut Pandang Berbeda
Terpopuler
-
Satgas PKH Selidiki 31 Perusahaan Terkait Banjir Bandang di Tiga Provinsi Sumatera
-
Prabowo: Penanganan Bencana di Sumatra Hasil Gotong Royong Semua Pihak
-
Ulama Aceh Minta Presiden Tetapkan Bencana Nasional di Tiga Provinsi Sumatera
-
PPN 2026 Masih Dikaji, Menkeu Tunggu Arah Pertumbuhan Ekonomi
-
KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau Terkait Penyidikan Kasus Abdul Wahid
Terkini
-
Akhirnya Bertemu Bunda Corla di Layar Lebar Lewat Film 'Mertua Ngeri Kali', Tayang Mulai Hari Ini
-
Dari Instagram ke Layar Lebar: Kisah Bunda Corla, Si Ratu Jreng yang Kini Jadi 'Mertua Ngeri Kali'
-
Film Dokumenter Gestures of Care Tayang di JAFF 2025, Tingkatkan Kesadaran tentang Kebakaran Hutan di Kalimantan
-
Review Film Kuyank: Saatnya Horor Berbicara soal Realita Kultural, Bukan Hiperbola
-
Becoming Human Raih Golden Hanoman di Penutup JAFF20: Festival Dua Dekade yang Tegaskan Posisinya di Sinema Asia