Riki Chandra | MataMata.com
Paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menunjukkan love kepada audiens. (Instagram/@prabowo)

Matamata.com - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menyentil sejumlah lembaga survei yang menempatkan elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran di atas 50 persen. Dengan kata lain, mereka bisa menang satu putaran pada Pilpres 2024.

Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi mengatakan, survei-survei tersebut bisa dijadikan alat intimidasi, mobilisasi, dan pengondisian.

"Kan Mas Sandiaga sebagai Ketua Dewan Pakar TPN pernah menyampaikan bahwa survei itu bisa selain memotret suara publik, bisa juga menjadi instrumen intimidasi atau untuk mobilisasi, pengondisian," kata TGB, dikutip dari Antara, Selasa (26/12/2023).

Ia menduga, survei-survei yang dimunculkan hari ini merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya pengondisian untuk memainkan psikis publik.

"Kalau ada yang mengatakan wah pasangan calon ini sudah hampir pasti satu putaran, saya punya dugaan kuat bahwa itu bagian dari pengondisian atau mobilisasi sehingga yang diharapkan itu adalah orang merasa wah sudah menang ini, kita ikut saja," terangnya.

Menurutnya, fakta di lapangan bertolak belakang dengan hasil yang disampaikan lembaga survei. TPN melihat Ganjar-Mahfud masih bisa unggul dari pasangan calon lain.

"Padahal realitasnya terbalik. Kita melihat Ganjar-Mahfud rebound ya dan kita yakin rebound maka pada saatnya 14 Februari kita bisa unggul dari pasangan calon yang lain," kata mantan Gubernur NTB itu.

TGB optimistis Ganjar-Mahfud bisa berhadap-hadapan setara dengan pasangan calon yang lain. "Itu yang bisa saya katakan. Kita bisa setara dengan yang lain dan bisa memenangkan kontestasi," katanya.

Load More