Matamata.com - Ratusan orang yang terdiri dari gabungan masyarakat, mahasiswa, dan karang taruna menggelar aksi unjuk rasa di Alun-alun Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten, menuntut penertiban truk berstatus over dimension and over loading (ODOL).
Salah seorang warga Kramatwatu, Sahroni, di Serang, Kamis, mengatakan bahwa aksi tersebut dipicu oleh banyaknya truk ODOL dari arah Lingkar Selatan dan Puloampel yang menggunakan jalan raya Kramatwatu sebagai jalur alternatif.
"Masyarakat hanya mengusulkan satu, tolong mobil ODOL itu ditertibkan. Jangan melewati jalan kecil ini karena merupakan jalan lintas masyarakat yang di kanan kirinya pemukiman warga, apalagi banyak anak sekolah," kata Sahroni di sela-sela aksi.
Menurutnya, meski sudah beberapa kali coba ditertibkan, truk-truk tersebut masih terus melintas. Ia menduga para pengemudi menghindari jalan tol karena harus membayar biaya tambahan akibat muatan berlebih.
"Itu urusan pengusaha sama pengemudi, kalau overload masuk tol kan kena cas, harus bayar lagi. Jangan warga yang jadi korban," tegasnya.
Sahroni menambahkan, keberadaan truk ODOL tersebut telah berulang kali menyebabkan kecelakaan hingga merenggut korban jiwa. Ia pun mempertanyakan kepedulian pemerintah daerah terhadap masalah yang meresahkan warga tersebut.
"Di Jawa Barat saja bisa ditertibkan, masa di Banten tidak bisa? Di mana peduli nya para pemimpin daerah, gubernur hingga bupati, terkait masalah ODOL ini yang sudah beberapa kali merenggut nyawa masyarakat," ujarnya.
Ratusan massa aksi tersebut memulai long march dari perbatasan Kota Cilegon dan Kabupaten Serang, tepatnya di simpang empat Jalan Lingkar Selatan (JLS), sebelum akhirnya berkumpul dan berorasi di Alun-alun Kramatwatu.
Masa aksi juga menutup arus lalu lintas arah Serang menuju Cilegon. Mereka secara bergiliran melakukan orasi menuntut agar truk bermuatan berlebih dilarang melintas di jalan utama tersebut. (Antara)
Berita Terkait
-
AHY: Berantas Pungli Jadi Kunci Sukses Wujudkan Zero ODOL 2027
-
AHY: Hentikan Stigma, Sopir Truk ODOL Bukan Satu-satunya yang Bersalah
-
AHY Tegaskan Kebijakan Zero ODOL Mulai Berlaku Efektif 2027: Tak Ada Penundaan Lagi
-
Ratusan Warga Pati Desak Bupati Sudewo Mundur, Soroti Dugaan Korupsi dan Arogansi
-
Kementerian PU Tinjau dan Rencanakan Rekonstruksi Gedung DPRD Makassar
Terpopuler
-
Dari Instagram ke Layar Lebar: Kisah Bunda Corla, Si Ratu Jreng yang Kini Jadi 'Mertua Ngeri Kali'
-
Mensos Ingatkan: Bantuan Pemerintah Jangan Sampai Dipakai untuk Judi Online
-
RI Tegaskan Negosiasi Tarif dengan AS Tetap Berjalan, Isu Pembatalan Dibantah
-
Stok Melimpah, Bulog Cianjur Pastikan Ketersediaan Beras Aman hingga Awal 2026
-
DPR Ajak Publik Terlibat Aktif dalam Revisi UU Kehutanan untuk Atasi Kerusakan Hutan
Terkini
-
Mensos Ingatkan: Bantuan Pemerintah Jangan Sampai Dipakai untuk Judi Online
-
RI Tegaskan Negosiasi Tarif dengan AS Tetap Berjalan, Isu Pembatalan Dibantah
-
Stok Melimpah, Bulog Cianjur Pastikan Ketersediaan Beras Aman hingga Awal 2026
-
DPR Ajak Publik Terlibat Aktif dalam Revisi UU Kehutanan untuk Atasi Kerusakan Hutan
-
Pemerintah Bidik Swasembada Gula, Telur, dan Ayam pada 2026 Usai Amankan BerasJagung