Tinwarotul Fatonah | MataMata.com
Band Element (Instagram Ferdy Tahier)

Matamata.com - Personel grup band Element bercerita kalau seharunya mereka yang manggung di acara gathering pegawai PT PLN (Persero) di Tanjung Lesung, Banten, dan bukan Seventeen.

Band yang terdiri dari Ferdy Taher (vokalis), Didi Riyadi (drummer), Fajar (keyboardist), dan Arya (gitaris) nyaris menjadi korban tsunami Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu (22/12/2018) malam.

Tapi, secara tiba-tiba posisi Element justru digantikan Seventeen.

Baca Juga:
Pembukaan Peti Jenazah Andi Seventeen Sempat Picu Perdebatan

Seventeen pamit. [instagram/ifanseventeen]

Pihak penyelenggara beralasan lebih memilih band Seventeen untuk manggung. Hal itu terungkap dalam video terbaru Rans Entertaiment di YouTube belum lama ini.

"Sebenarnya yang main di acara itu Element. Deal awalnya itu. Sudah deal, kirim-kiriman harganya, kamarnya segala macam tapi diganti Seventeen," cerita Ferdy Taher kepada Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.

Karena itu, Ferdy Taher kaget bukan main saat waktu tahu lokasi tersebut dihempas tsunami.

Baca Juga:
Tak Kuasa Tahan Tangis, Ifan Seventeen Makamkan Istri Tercintanya

"Pas tadi pagi kaget 'Ini acara semalam nih, harusnya kita ini main ke sini'. Ini acara yang harusnya kita main nih. Pagi-pagi kita kaget, syok," tutur Ferdy Taher.

Aa Jimmy dan Ade Jigo (Instagram)

Seperti diketahui, ketiga personel Seventeen yakni Bani, Andi dan Herman meninggal dunia akibat kejadian tersebut. Di antara mereka, cuma sang vokalis, Ifan Seventeen yang selamat dari maut.

Tak hanya itu, Aa Jimmy yang turut mengisi acara tersebut juga ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. Rekan Aa Jimmy, Ade Jigo harus kehilangan istrinya yang ikut tewas, sedangkan dua anak Ade hingga kini belum ditemukan.

Baca Juga:
Ditinggal 3 Personel, Seventeen Pamit dari Panggung Musik

Load More