Yoeni Syafitri Sekar Ayoe | MataMata.com
Apoy Wali Band saat ditemui di kawasan Tangerang Selatan pada Sabtu (29/12/2018) (Suara.com/Sumarni)

Matamata.com - Band Wali ternyata nyaris menjadi korban tsunami Selat Sunda. Bukan Element atau Seventeen, band Wali-lah yang pertama kali ditawari manggung oleh PLN di Tanjung Lesung

Musisi Aan Kurnia alias Apoy, menyebut band yang digawanginya, Wali, nyaris menjadi korban tsunami Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu (22/12/2018) malam. Kata Apoy Wali, seharusnya yang tampil di Tanjung Lesung, Banten bukan Element maupun Seventeen.

"Ada yang menarik, tadi saya berbicara dengan A Jami (tim manajemen Wali) ternyata harusnya Wali yang manggung di situ. Bukan Seventeen, bukan Element," kata Apoy ditemui oleh Suara.com di kawasan Tangerang Selatan pada Sabtu (29/12/2018).

Baca Juga:
Tetap Bugar, 5 Potret Dian Nitami Yoga Hingga Lari

Namun, Wali urung naik pentas gara-gara ada jadwal di Gorontalo di hari yang sama. Jelas saja, lelaki 39 tahun ini sangat bersyukur.

"Tapi karena jadwal kita ada di Gorontalo, saya sampe istighfar. Itu harusnya Wali, Wali bersama Jigo karena PLN meminta Wali tapi karena berbenturan dengan jadwal kita di Gorontalo akhirnya tidak jadi manggung. Allah belum mengizinkan kami meninggalkan dunia ini," sambungnya lagi.

Baca Juga:
5 Keseruan Ulang Tahun Bilqis, Putri Ayu Ting Ting Jadi Boneka LOL

Sedari awal, menurut Apoy, pihak PLN meminta supaya Wali dan Jigo yang berada dalam naungan manajemen yang sama untuk tampil menghibur peserta gathering.

"Ini bukan pembatalan, tapi memang sudah di-schedule dan bertabrakan schedule kami di Gorontalo. Nah, PLN pingin pokoknya Wali Manajemen di situ artisnya ada Jigo, ada Wali," tutur Apoy.

"Mereka pengennya gitu satu paket. Tapi akhirnya lempar ke Element, terus ke Seventeen," imbuhnya.

Baca Juga:
Unggah Foto Tanpa Hijab, Nikita Mirzani Tutup Kolom Komentar

Apoy Wali Band saat ditemui di kawasan Tangerang Selatan pada Sabtu (29/12/2018) (Suara.com/Sumarni)

Seperti diketahui, Element juga mengaku hampir manggung di acara tersebut. Hanya, secara mendadak pihak penyelenggara membatalkan dan lebih memilih Seventeen.

Ketiga personel Seventeen yakni Bani, Andi dan Herman meninggal dunia akibat tsunami. Korban lain tsunami Selat Sunda adalah Aa Jimmy dari Jigo yang turut mengisi acara tersebut.

Ifan Seventeen adalah satu-satunya personel yang selamat. Selain kehilangan ketiga sahabat Seventeen bersama road manager-nya, Oki Wijaya, Ifan juga harus kehilangan sang istri, Dylan Sahara. 

Baca Juga:
Hit pada Zamannya, Begini Kabar Bintang Video Klip 'Pernah Muda' BCL

Suara.Com/Sumarni

Sumber: Suara.com

Load More