Yoeni Syafitri Sekar Ayoe | MataMata.com
Deddy Mizwar (Suara.com/Ismail)

Matamata.com - Tanpa sepengetahuan dan izin Deddy Mizwar, Rumah Produksi Gempita Tjipta Perkasa (GTP) menjalani syuting film Nagabonar Reborn. Tak tinggal diam, selain meminta Gempita Tjipta Perkasa menghentikan syuting, Deddy juga rupanya telah mengajukan gugatan terkait hak cipta tokoh peran utama di film tersebut. 

Hal tersebut diungkap Deddy Mizwar saat wartawan menyinggung perseteruannya dengan Gempita Tjipta Perkasa, yang telah melakukan syuting film Nagabonar Reborn. 

"Itu urusan pengadilan," kata Deddy Mizwar singkat, saat ditemui Suara.com di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Senin (27/5/2019). 

Baca Juga:
Temu Kangen dengan Deddy Mizwar, Zaskia Adya Mecca: Selamat Kembali Lagi

Salah satu adegan film Nagabonar yang diperankan Deddy Mizwar.

Deddy Mizwar mengaku sudah lama melaporkan kasus tersebut ke pengadilan. Sayangnya, aktor 64 tahun tiu tidak memberi tahu kapan dan di pengadilan mana laporan tersebut dilayangkan. 

"Sudah lama (menggugat). Urusan pengacara itu, kita nggak usah mikirin itu. Kita berkarya saja," jelas Deddy Mizwar. 

Deddy Mizwar (Suara.com/Ismail)

Deddy Mizwar pun tak mau berkomentar lebih jauh mengenai kasusnya dengan Gempita Tjipta Perkasa terkait film Nagabonar Reborn.

Baca Juga:
5 Pesona Citra Kirana Jadi Kembang Desa di Film Nagabonar Reborn

"Nanti biar pengadilan yang memutuskan," sambung Deddy Mizwar. 

Seperti diketahui Deddy meminta penghentian syuting film Naga Nonar Reborn karena  masalah hak cipta. Dia mengaku GTP tidak meminta izin kepadanya. Dia baru tahu akan ada produksi film bersangkutan setelah ramai di pemberitaan media massa.

Baca Juga:
Aktor Senior Deddy Mizwar Diperiksa KPK

Nagabonar Reborn yang digarap oleh GTP diperankan oleh Gading Marten. Film ini diproduseri juga Darius Sinathrya dan disutradarai oleh Emil Heraldi, yang keduanya pernah bersama-sama menggarap film Night Bus. Sementara Deddy Mizwar adalah pemeran asli Nagabonar yang dirilis pada 1987. Film tersebut disutradarai oleh MT Risyaf dan skenario ditulis oleh Asrul Sani.

Suara.com/Ismail

Load More