Madinah | MataMata.com
Cinta Laura di acara Jember Fashion Carnaval. [Instagram]

Matamata.com - Ketua Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur semprot panitia Jember Fashion Carnaval terkait penampilan vulgar artis Cinta Laura di acara tersebut.

"Kami menolak, kami mengingkari. Stop. Berhenti. Saya ketemu siapapun, saya akan bicara. Jangan salahkan orang ngomong, seperti kalian tidak mau disalahkan dalam berbuat. Tahun depan tidak perlu diselenggarakan,” kata Habib Haidar seperti dikutip Beritajatim.com.

Baca Juga:
Cinta Laura Vulgar, Panitia Jember Fashion Carnaval Minta Maaf

Habib Haidar menyebut penampilan Cinta Laura di acara tersebut sebagai sebuah kemungkaran.

"Pertama, ada umbar aurat. Ada kemungkinan meninggalkan salat. Kedua, tidak ada manfaat. Apa sekarang manfaat dari kemaksiatan? Dosa. Mendapatkan uang dari acara maksiat? Haram,” kata Haidar.

CEO Jember Fashion Carnaval Suyanto meminta maaf dan mengaku lalai dalam acara karnaval fesyen yang digelar pada Minggu (4/8/2019) di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Baca Juga:
Tampil di Jember Fashion Canaval, Kostum Seksi Cinta Laura Banjir Kritikan

Cinta Laura di acara Jember Fashion Carnaval. [Instagram]

Kelalaian yang dimaksud yakni penampilan artis Cinta Laura yang dinilai publik kelewat vulgar mengumbar aurat.

Akibat penampian Cinta Laura, acara ini banjir protes. Bahkan, untuk membahas masalah ini panitia melakukan pertemuan di Pendapa Wahyawibawagraha, Selasa (6/8/2019).

"Persiapan JFC berlangsung lama, setahun sebelumnya. Kami fokusnya ke persiapan talent yang kami rekrut dari masyarakat dan sebagainya, sehingga bisa saja terjadi apa yang kami harus lakukan lalu kami lalai. Ini kelalaian panitia," kata CEO Jember Fashion Carnaval Suyanto.

Baca Juga:
Hebat! 5 Potret Cinta Laura Jadi Duta Anti Kekerasan Perempuan dan Anak

Cinta Laura (Suara.com/Revi Cofans Rantung)

"Kami menyampaikan permohonan maaf karena hal ini sudah terjadi. Sama seperti tahun 2005, kami pernah audiensi dengan DPRD. Ada masukan-masukan yang terkait norma-norma busana dan sebagainya. Langsung kami lakukan bahwa konsep JFC ke depan adalah busana dari ujung rambut sampai ujung kaki. Itu kebijakan kami. Selama sekian tahun (semua busana) lewat kurasi dan grand jury," lanjutnya.

Ditambahkan Suyanto, pihaknya tak banyak berkomunikasi lantaran Cinta Laura merupakan pihak luar.

"Bisa menyesuaikan. Kenyatannya pada 2005 kami harus berbusana dari ujung rambut sampai ujung kaki toh kita bisa mendunia juga. Kritik kami harapkan. Sepanjang kami bisa lakukan ya kami lakukan,” tutup Suyanto.

 

Load More