Anak Dibilang Tak Diakui Keluarga Cendana, Reaksi Mayangsari Tak Terduga

Matamata.com - Tak terasa, Mayangsari sudah menjadi bagian dari keluarga Cendana selama hampir 10 tahun. Perjalanan cinta Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo memang tidak berawal dengan mulus.

Penyanyi senior tersebut sempat dituduh menjadi orang ketiga dalam pernikahan suaminya dan Halimah Agustina Kamil. Lewat pernikahan tersebut, keduanya dikaruniai putri yang diberi nama Khirani Siti Hartina Trihatmodjo.

Mayangsari kekinian hidup harmonis bersama Bambang Trihatmodjo dan buah hati mereka. Namun ada saja netizen yang berkomentar julid di akun Instagramnya.

Baca Juga:
Reaksi Dahlia Poland Didoain Masuk Islam, Bekas di Leher Mayangsari Disorot

Tampak belum lama ini, Mayangsari mengunggah potret Khirani dan ayahnya berpose di depan lukisan besar Pak Harto dan Bu Tien. “I crown you the princess & the king of my heart,” tulis Mayangsari pada kolom caption.

Lalu ada komentar netizen yang berkomentar kalau Khirani hanya bisa foto bareng lukisan kakek-neneknya. Si netizen menganggap putri Mayangsari belum diakui oleh keluarga Cendana saat kecil. 

“Kasihan kiran bisa photo gitu aja sama pak harto..semasa kecil tidak dapat pengakuan keluarga..pak bambang," kata netizen tersebut.

Baca Juga:
Bekas Gigitan di Leher Mayangsari Bikin Salfok, Ussy: Nakal Amat

Namun, Mayangsari justru menanggapi santai komentar tersebut alih-alih marah. Sepertinya Mayangsari ogah ambil pusing. "Iya deh kalau menurutmu begitu..ambill," balas Mayangsari.

Sementara itu, Mayangsari pernah bilang kalau dia selalu menanggapi omongan miring orang ke dirinya dan keluarganya secara tidak berlebihan.

“Wajar-wajar aja sih banyak pemikiran orang seperti itu, mungkin karena aku enggak pernah ngerespon itu,” katanya dalam kanal Youtube Ussy Andhika Official belum lama ini dilansir Hops.id. "Sampai ada kejadian anak di-bully aku juga enggak over reacted, sampai dipancing-pancing terus biar apa sih,” lanjutnya.

Mayangsari merasa nggak harus menjelaskan kehidupan pribadinya pada publik. Dia memilih menjalaninya mengalir seperti air.

"Sedangkan aku mikirnya simpel aja, kenapa harus repot banget sih, rasanya aku tuh enggak punya kewajiban menjelaskan hidup aku tuh kayak apa, mengalir aja,” lanjutnya santai.