Hidup Divonis Tinggal 50 Persen, Juwita Bahar: Ngobrol di Bawah Alam Sadar

Matamata.com - Juwita Bahar secara terbuka mengungkapkan masa kelam yang pernah ia lalui dalam hidupnya. Putri Annisa Bahar itu sempat mengalami masalah dengan tubuhnya saat ia masih berusia sepuluh tahun.

Semua berawal ketika Juwita Bahar melakukan diet tak makan nasi sejak usia delapan tahun. Diet tersebut dijalani Juwita Bahar selama dua tahun, tapi ia kemudian mengalami kelumpuhan dan koma.

"Aku sempat diet ngurangin nasi, jauh banget dari nasi selama dua tahun. Habis itu sempat tiba-tiba panas dan demam. Kata papa, pas ngobrol pun aku sudah di bawah alam sadar gitu dan langsung ke rumah sakit. Aku sudah koma." kata Juwita Bahar, saat ditemui di kawasan Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (5/1/2021).

Juwita Bahar sama sekali tak mengalami rasa sakit. Ia mengalami kelumpuhan dan tak bisa menggerakkan tubuhnya. "Nggak ada rasa sakit. Semua anggota badan kayak enggak aktif gitu, jadi belajar duduk dan gerakin kepala dari awal lagi," ujar Juwita Bahar.

Kini, Juwita Bahar telah pulih sepenuhnya. Juwita Bahar bersyukur dengan kondisinya saat ini mengingat bahwa ia rupanya sempat divonis hanya memiliki peluang hidup 50 persen.

"Alhamdulillah aku sudah pulih. Aku sudah jadi Juwita yang semula yang memang aktif, bawel, cerewet. Karena kata dokter kesempatan hidupku hanya 50:50. Kalaupun masih bisa hidup, aku akan lumpuh, kayak Gugun Gondrong," kata Juwita Bahar.

Pemulihan yang dilalui Juwita Bahar terbilang cukup lama. Ia sempat merasa menjadi bayi lagi karena tidak bisa menggerakkan badan sama sekali dan membutuhkan pertolongan orang-orang.

"Waktu pemulihan cukup lama. Aku nggak bisa gerakin badan sama sekali kayak anak bayi lagi. Bangun mesti diangkatin, mesti dibantu, belajar jalan, belajar nulis. Jadi kaya lumpuh total gitu," ujar Juwita Bahar.

Bicara mengenai penyakitnya, Juwita Bahar tak tahu persis nama penyakit yang dideritanya. Ia hanya memahami ada masalah di otaknya. "Nggak tahu sih, kata dokter aku ada kanker otak atau virus otak, apalah soal otak. Tapi aku kurang tahu pasti meningitis atau apa. Waktu aku umur 10 tahun," kata Juwita Bahar.