Anak Singgung Agama, Celine Evangelista: Keimanan Bukan Urusan Kita

Matamata.com - Celine Evangelista mendapatkan pertanyaan yang cukup mendalam dari anaknya perihal agama yang dianut. Pertanyaan ini muncul setelah Istri Stefan William tersebut memperlihatkan momen ketika ia bersama keluarga besar merayakan Lebaran.

“Minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin untuk semua teman-teman semua yang merayakan dan selamat Kenaikan Isa Al Masih untuk semua teman-teman juga yang merayakan,” kata Celine Evangelista.

Celine Evangelista diketahui merupakan penganut agama Nasrani. Namun, Celine mengakui bahwa sebagian besar keluarganya merupakan muslim.

“Kebetulan hari ini aku lagi merayakan Idul Fitri di rumah bareng keluarga-keluarga aku yang muslim, yang merayakan Idul Fitri. Karena, sebagian besar memang keluarga aku muslim ya. Jadi aku ikut merayakan juga,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, anak Celine Evangelista, Eleeya Xaviera Sompie bertanya soal Hari Raya Idul Fitri. Eleeya mengaku tidak mengetahui banyak soal Lebaran.

Penuh kesabaran, Celine Evangelista memberikan penjelasan seputar Lebaran kepada buah hatinya sebagaimana berikut.

“Lebaran itu adalah hari kemenangan di mana orang-orang itu sudah puasa selama 1 bulan penuh. Mereka juga bisa saling memaafkan di hari yang fitri ini. Jadi, you forgive each other like that. With your family. Kumpul-kumpul.”

Barulah setelah itu, Eleeya bertanya apakah ia dan Celine Evangelista boleh merayakan Idul Fitri, mengingat sebelumnya mereka juga merayakan Natal. “Tapi Mami, sebelumnya kita merayakan Natal, sekarang kita merayakan Idul Fitri. Apakah itu tidak apa-apa?”

Celine Evangelista pun memberi jawaban yang bijak. Ia mengatakan bahwa tidak masalah merayakan perbedaan.

Apalagi, menurut Celine Evangelista, setiap orang harus saling menghargai terlepas dari apa pun agamanya.

“Ya, itu tidak apa-apa. Kamu tahu, perbedaan itu indah. Kita juga mempunyai keluarga yang muslim, kan? Bahkan nenek kamu adalah seorang muslim. Dan Oma kita di Bekasi adalah seorang Nasrani. Jadi, tidak apa-apa memiliki perbedaan. Kita harus bisa menghargai satu sama lain, tidak boleh melihat keimanan pribadi seseorang itu, karena keimanan itu urusan dia sama yang di atas, sama Tuhan. Bukan urusan kita.”