Yohanes Endra Ismail | MataMata.com
Rezky Aditya (Instagram/@thereal_rezkyadhitya)

Matamata.com - Wanita berinisial W yang mengaku dihamili hingga melahirkan anak Rezky Aditya mengatakan bahwa ia mengalami trauma. Hal itu diungkap oleh Muhammad Anwar Sadat selaku kuasa hukum W. Anwar mengatakan kliennya juga mengalami keadaan yang tak baik lantaran membesarkan anak seorang diri tanpa suami.

"Tentu, sebagai seorang single parent, wanita selama 8 tahun anaknya saat ini seorang perempuan juga itu guncangan sosialnya. Sangat mendalam saya rasa," ujar Muhammad Anwar Sadat di Pengadilan Negeri Tangerang Selasa (29/6/2021).

Menurutnya, W belum siap bertemu langsung dengan suami Citra Kirana itu. Tapi apabila diminta majelis hakim buat meluruskan masalah bersama Rezky Aditya, dia akan mengusahakannya.

Baca Juga:
Rezky Aditya Digugat, W Syok saat Anak Cari Tahu Identitas Ayahnya

Rezky Aditya (Instagram/@thereal_rezkyadhitya)

Pasalnya W sendiri sudah menggugat Rezky Aditya untuk mengakui anak yang dilahirkan sebagai darah dagingnya. Dia juga menuntut sang aktor buat bertanggung jawab.

"Kita ikutin prosedur hukum yang berlaku ya, jadi siap nggak siap itu sudah amanat konstitusi sehingga kita akan akomodir hal itu," tutur Muhammad Anwar Sadat.

Sebelumnya perempuan berinisial W secara mengejutkan mengaku pernah berpacaran dengan Rezky Aditya pada 2012.

Baca Juga:
Diterpa Gosip Miring, Rezky Aditya Santai Pamer Kemesraan dengan Istri

Citra Kirana dan Rezky Aditya (YouTube/Ciky Citra Rezky)

Setahun setelahnya, dia melahirkan anak perempuan yang disebut putri sang aktor. Saat itu, keduanya tidak menikah secara resmi dan hanya berpacaran.

Tak lama dari itu, Rezky Aditya mengalami kecelakaan. Hubungannya dengan W pun menjadi renggang.

Namun Rezky Aditya yang diwakili kuasa hukumnya, Hendrawan Halim sudah membantah tuduhan tersebut.

Baca Juga:
Perempuan Inisial W Ingin Anak Diakui Rezky Aditya, Gimana Soal Nafkah?

"Intinya begini, kalau dari sisi saya kan menjelaskan kepada pihak saudara W itu, kami menolak tentang pengakuan-pengakuan itu,” kata Hendrawan Halim.

Load More