Kartika Putri Kabarkan Ibunya Dipasangi Ventilator: Doakan Mama Kuat!

Matamata.com - Kartika Putri mengungkapkan kondisi terbaru ibunya, Diana yang terpapar Covid-19. Sejak dipindahkan ke ruangan ICU, kondisi ibunya menurun dan bahkan saat ini dipasangkan alat bantu pernapasan, ventilator.

Agar kondisi ibu tercinta yang kini berjuang melawan Covid-19 segera membaik, istri Habib Usman Bin Yahya itu tak lupa terus berdoa. 

"Mama @diana_msy sedang berjuang melawan covid. Mohon doakan mama kuat. Saat ini mama dibantu dengan ventilator. Hancur pasti tapi ini ikhtiar mama dan kami," tulis Kartika Putri di Instagram, Rabu (7/6/2021).

Baca Juga:
Ibu Masuk Ruang ICU, Kartika Putri Minta Dibacakan Surat Al-Fatihah

"Mohon teman-teman doakan mama agar Allah berikan kesembuhan untuk mama," kata Kartika Putri menambahkan.

Kartika Putri kemudian membeberkan komunikasi terakhirnya dengan ibu tercinta. Ibunya, mengirimi video singkat berupa kumpulan foto-foto Kartika Putri. "Ini chat mama sebelum mama kena Covid, mama selalu sweet ke aku anak perempuan satu-satunya dan bontot," ujarnya.

Janji sang ibu yang belum ditepati juga diungkap oleh Kartika Putri yakni ingin mencium cucunya. Kartika Putri meyakini kondisi ibunya akan segera membaik dan menepati janji tersebut.

Baca Juga:
Kartika Putri Sedih Ibu Positif Covid-19, Ungkap Kondisi dan Minta Doa

"Put yakin suatu hari mama baca postingan ini dalam keadaan sehat ya ma. Mama janji cium Khalisa kan ma," tuturnya. "Alfatihah untuk Masyu Pupita Diana Putri binti Masagus Machmoed Bahaeddin," tutur Kartika Putri.

Sebelumnya, Kartika Putri mengumumkan bahwa ibunya, Masayu Puspita Diana Putri sedang membutuhkan donor plasma konvalesen.

Agar bisa menjadi pendonor plasma, ada beberapa kriteria yang ditetapkan. Yakni bergolongan darah A+, merupakan penyintas Covid-19 yang dibuktikan dengan hasil swab negatif minimal dua minggu dan maksimal tiga bulan setelah dinyatakan pulih.

Baca Juga:
Richard Lee Ungkap Makna Karput di Video Ulasannya, Bukan Kartika Putri

Usia yang dicari pun antara 18 hingga 60 tahun dan diutamakan seorang lelaki. Tetapi jika ada perempuan, maka pendonor harus belum pernah hamil.