Yohanes Endra | MataMata.com
Fuji bertemu dengan kakeknya. (Instagram/fuji_an)

Matamata.com - Keluarga Haji Faisal ternyata bukan orang sembarangan. Selama ini, Haji Faisal, ayah Bibi Ardiansyah dan Fuji, diketahui hanya seorang pedagang kain di Tanah Abang. Padahal bila ditarik mundur, terkuak bahwa orang tua Haji Faisal adalah sosok terpandang.

Di kampung halamannya, ayah Haji Faisal merupakan keluarga terpandang sekaligus saudagar yang kaya raya. Fakta ini terkuak kala H Faisal berbincang dengan Feni Rose.

Potret Toko Kain Ayah Bibi Ardiansyah (Instagram/@h_faisal__69)

Pada kesempatan tersebut, Feni Rose semula membahas soal bisnis Haji Faisal. "Berapa kios pak?" tanya Feni Rose pada Haji Faisal.

Baca Juga:
Fuji Girang Thariq Halilintar Menghadap Haji Faisal, Udah Dapat Restu?

"Alhamdulillah, ada lah, nggak banyak," jawab Haji Faisal merendah.

"Berarti lebih dari satu ya?" tanya Feni Rose yang masih penasaran.

Fuji bertemu dengan kakeknya. (Instagram/fuji_an)

"Sudah dari tahun 1992, lumayan buat sekolah anak," jawab Dewi Zuhriati, istri Haji Faisal.

Baca Juga:
Dinilai Apa Adanya, Gaya Pacaran Fuji dan Thariq Halilintar Disorot: Bak Reinkarnasi Bibi dan Vanessa Angel

Kemudian, Haji Faisal menjelaskan bahwa pencapaiannya itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada momen di mana mereka memulai dari nol dan kesulitan merintis bisnis.

Di situlah terungkap bahwa, H Faisal tak mudah menyerah dan tetap bertekun lantaran jiwa pedagang ayahnya, yang dulu merupakan juragan tembakau sukses di Payakumbuh, Sumatera Barat, menurun kepadanya.

Fuji bertemu dengan kakeknya. (Instagram/fuji_an)

"Dulu (saat memulai bisnis di Tanah Abang tahun 1992) sangat sulit, nggak punya banyak kenalan. Kalau ada kesulitan, susah (mencari bantuan). Tapi berkat berhemat, Alhamdulillah, sedikit demi sedikit, lama-lama jadi juga," ujar H Faisal.

Baca Juga:
2 Tahun Terpisah, Fuji Sedih saat Bertemu Kakeknya: Nggak Ingat Uti, tapi Tahu Bibi Sudah Berpulang

"Kita termasuk cepat (progresnya, bisa punya rumah dan mobil di tahun 1996-99). Basic saya pedagang, ayah saya di kampung juragan tembakau. Bapak saya kaya. Waktu saya besar diajari dagang, jadi saya terbiasa," imbuhnya

Load More