Pakai Kalung Tahun 1930, Terkuak Fakta di Balik Kebaya Maudy Ayunda: Persis Puteri Keraton!

Matamata.com - Kebaya yang dikenakan Maudy Ayunda dalam pernikahan Putri Tanjung rupanya menyimpan segudang makna. Didiet Maulana, sebagai sosok yang membuat kebaya tersebut, blak-blakan memaparkan sederet cerita dan fakta di balik kebaya Maudy Ayunda.

Didiet Maulana mengatakan bahwa kebaya Maudy Ayunda itu terinspirasi dari kebaya Kutabaru berpotongan pendek. Pada kebaya itu, ada bagian bahan yang menutupi stagen, yaitu Angkin, untuk melengkapi tampilan.

"Kebaya menurut modelnya secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu Kebaya Kartini (berpotongan V, model ini sering dipakai oleh Ibu Kartini), dan Kebaya Kutubaru, kebaya dengan potongan bahan yang menghubungkan sisi kanan dan kiri badan," tulis Didiet Maulana.

"Kami terinspirasi dari kebaya Kutubaru berpotongan pendek, yang jaman dahulu sering dipakai sebagai busana sehari-hari oleh perempuan Indonesia di beberapa daerah. Bagian bahan yang menutupi stagen, yaitu Angkin, kami buat dari kain merah marun yang melengkapi tampilan," imbuhnya.

Kain kebaya tersebut memiliki latar hitam dan motif bunga dan burung. Istimewanya lagi, ada aksen yang menarik pada selendang sutera yang disampirkan di bagian bahu dengan bros dan kalung antik dari tahun 1930-an.

Menurut pengakuan Didiet, Maudy Ayunda merias sendiri penampilannya kala memakai kebaya tersebut.

"Sasak rambut dibuat rendah, seperti puteri puteri keraton jaman dahulu, dengan hiasan rambut di bagian sanggul, yang dibuat dari rambutnya sendiri. Kalian bisa cari juga hiasan konde seperti ini. Memberi aksen yang penting kalau pakai kebaya," ujar Didiet.

Sederet netizen pun memberikan pujian untuk kebaya Maudy Ayunda tersebut.

"Keren.. Elegan kebayanya," tulis netizen.

"Keren, mungkin ga ya kalau ada versi rok pendek dan versi celana," timpal lainnya.

"Cuantek banget mbak Maudyy," imbuh netizen yang lain.