Soal Harta Warisan, Sang Kakak Berucap Akan Mengutuk Anak Angkat Dorce: Demi Allah Aku Nggak Rela

Matamata.com - Elita kakak kandung Dorce Gamalama blak-blakan menyebut anak-anak angkat mendiang adiknya serakah. Ia pun mempertanyakan omongan miring tentang keluarganya yang disebut gila harta.

"Katanya ingin menguasai. Kalian itu siapa? Kami dibilang saudara enggak dianggap," kata Elita emosi, seperti dalam tayangan yang diunggah di YouTube SCTV, Kamis (31/3/2022).

Padahal, selama Dorce sakit, pihak keluarga kandung yang merawatnya. Bahkan Mimi, anak Elita sekaligus keponakan Dorce, selalu berada di sisinya dan mengurus segala administrasi rumah sakit, bukan anak-anak angkatnya.

"Ini Mimi, dari Dorce sakit dia yang ngurusin. Yang bikin BPJS semua dia. Anak-anaknya? Baru kemarin pas Dorce nerima banyak sumbangan dari mana-mana nongol, siapa dia?" kata Elita dengan nada tinggi.

Elita mengaku hanya ingin dihargai sebagai kakak kandung Dorce Gamalama. Ia pun menegaskan jika anak-anak angkat almarhum bertindak seenaknya pada wasiat dan harta peninggalan Dorce, tak segan-segan ia mengutuk mereka.

"Demi Allah, aku enggak serakah orangnya. Tapi tolong hargai aku, kakaknya Dorce, saudara kandungnya. Demi Allah kalau dia bertindak seenaknya saja, aku kutuk kalian semua! Demi Allah aku enggak rela dunia akhirat," ucap Elita.

Elita juga membocorkan bahwa ia sebenarnya sudah mengetahui isi surat wasiat dari Dorce Gamalama. Pihaknya pun meminta notaris segera membacakannya karena ini sudah lewat dari 40 hari kepergian almarhum.

"Amel (pengacara Dorce) bilang setelah 40 hari akan dibacakan wasiat, jangan ditunda-tunda lagi, enggak usah pakai alasan apapun, supaya mama juga tenang," kata Mimi menimpali.

Perseteruan kedua belah pihak berawal saat anak-anak angkat bersikeras membuka surat wasiat Dorce Gamalama usai 40 hari kematian. Sementara, keluarga Dorce minta harus segera dibacakan.

Tapi nyatanya, sudah 40 hari kematian Dorce Gamalama, surat wasiat tak kunjung dibuka. Imbasnya, keluarga Dorce berencana menempuh upaya hukum karena mencurigai ada yang tak beres.