Yohanes Endra | MataMata.com
Umi Pipik dan anak-anaknya. (Instagram/_ummi_pipik_)

Matamata.com - Umi Pipik dikabarkan tengah berada di Tanah Suci bersama keempat anaknya. Penampilan si sulung Abidzar Al-Ghifari menuai kritik karena dinilai slengekan.

Sembari mengunggah sebuah potret, Umi Pipik menuliskan doa penuh harapan agar keempat buah hatinya tetap menjadi anak yang baik.

Baca Juga:
Abidzar Al Ghifari Diminta Gabung The Prediksi gegara Pamer Hobi Motoran: Gue Nggak Lucu

"Terus baik kepada hamba-hamba Allah di muka bumi ini, muliakanlah dan berlakulah yang baik kepada mereka, maka Allah akan memperlakukanmu sama seperti halnya kamu memperlakukan orang lain, saat kamu memperlakukan orang lain buruk maka begitulah Allah akan memperlakukanmu," lanjutnya.

Umi Pipik terlihat memakai gamis dan cadar serba hitam. Begitu juga dengan kedua putrinya, Adiba Khanza dan Ayla Azuhro.

Si bungsu Attaya Bilal Rizkillah mengenakan gamis dan peci putih. Sedangkan Abidzar Al-Ghifari tetap mempertahankan ciri khasnya, yakni bergaya ala rocker.

Baca Juga:
8 Potret Terbaru Abidzar Al Ghifari, Gayanya Sering Dikritik hingga Beri Balasan Menohok

Banyak yang memuji Abidzar semakin keren dan mengingatkan mereka pada almarhum ayahnya. Namun sejumlah warganet mengkritik penampilan bintang serial itu Jingga dan Senja itu kurang pantas karena sedang berada di Tanah Suci.

Potret Terbaru Abidzar Al Ghifari. (Instagram/abidzar73)

"Abidzar kok penampilannya masih slengekan juga di kota suci, Umi? Padahal dia itu lebih keren pakai gamis, lihat Bilal MasyaAllah ademnya," komentar akun @marini*****.

"Abidzar rocker banget gayanya, yang lain pada kalem btw semoga jadi anak yang baik yang dibanggain Umi aamiin," tambah akun @eryan*****.

Baca Juga:
'Anak Yatim Ndableg', Abidzar Al Ghifari Dibully Netizen gegara Terlihat Pakai Tindik

Sebagai tanggapan, Abidzar hanya membalasnya dengan dua tanda tanya.

Video yang Mungkin Anda Sukai

Baca Juga:
Pelaku Perusakan Fasilitas Kafe Milik Abidzar Al Ghifari Minta Maaf, Akui Perbuatannya Tak Beradab

Kontributor: Chusnul Chotimah
Load More