Curiga Kasus KDRT Venna Melinda Cuma Buat Naikkan Pamor Jelang Pemilu, Ibu Ferry Irawan: Dia Mau Naik!

Matamata.com - Curiga Kasus KDRT Venna Melinda Cuma Buat Naikkan Pamor Jelang Pemilu, Ibu Ferry Irawan: Dia Mau Naik!

Ibu Ferry Irawan, Hariati, bersikeras bahwa anaknya tidak bersalah dalam kasus dugaan KDRT Venna Melinda. Sebaliknya, Hariati justru menyebut Venna Melinda yang melakukan KDRT terhadap putranya.

Hariati juga dibuat geram dengan pemberitaan yang cenderung menyudutkan anaknya, seperti ketika kubu Venna mengaku tidak pernah diberi nafkah oleh Ferry.

Baca Juga:
Venna Melinda Dituduh KDRT oleh Ibu Ferry Irawan, Verrell Bramasta Kasih Bantahan Tegas

"KDRT itu Ferry bukan Venna. Itu Ferry sering, kalau misalnya di rumah itu sempat ditendang dia sama Venna. Tapi Ferry nggak pernah ngadu, nggak pernah ngelawan," ujar Hariati, dikutip dari kanal YouTube Intens Investigasi, Kamis (2/3/2023).

Hal tersebut membuat Hariati menebak-nebak apa sebenarnya penyebab isu-isu tidak sedap itu sengaja dialamatkan kepada Ferry. Rupanya ia menduga semua ini dilakukan demi kepentingan politik.

Hariati mengaitkan gembar-gembor korban KDRT tersebut dengan rencana Venna mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif tahun 2024 mendatang.

Baca Juga:
Pedas, Ibu Ferry Irawan Sindir Pengacara Venna Melinda: Harusnya Dia Mendamaikan!

"Gini aja, sekarang mau pemilihan, dia mau naik, gitu aja," tegas Hariati menuding menantunya tersebut dalam tayangan YouTube Cumicumi.

Menurut Hariati kasus ini akan membuat Venna menjadi sorotan publik, bahkan bisa jadi merebut atensi dan simpati banyak pihak karena diposisikan sebagai korban KDRT.

"(Padahal) sama-sama merintis di politik, kok tiba-tiba ada begini," tandas Hariati.

Baca Juga:
Terkuak! Ibu Ferry Irawan Ngaku Anaknya Pernah Dikurung oleh Venna Melinda

Seperti diketahui, Venna Melinda tidak mengurungkan niatnya untuk maju sebagai Caleg (Calon Legislatif) dalam Pemilu 2024 mendatang. Ia akan menjadi Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Kediri dan Tulungagung. (Maya)