Yulia Rosdiana Putri | MataMata.com
Daniel Mananta (instagram/vjdaniel)

Matamata.com - Beberapa waktu lalu, Daniel Mananta berkesempatan untuk berbincang dengan Ayah dari Najwa Shihab, Quraish Shihab. Perbincangannya melalui podcast yang kemudian diunggah ke YouTube itu langsung ramai menjadi perbincangan.

Tak hanya membahas soal agama, Daniel Mananta juga berbagi pengalamannya saat mengantarkan anak pergi ke sekolah. Saat itu, ternyata ia menemukan fakta yang mengejutkan soal prinsip yang diajarkan di sekolah internasional tersebut.

Dilansir dari akun TikTok @exyezetchannel pada Selasa (1/8/2023), Daniel Mananta ternyata pernah menyekolahkan anaknya di sebuah tempat yang diduga mendukung keberadaan dari LGBT dan prinsip gender yang dipahami oleh mereka. Saat itu, anaknya disebut masih berusia 10 tahun.

Baca Juga:
Biodata dan Agama Daniel Mananta, Senang Bahas Spiritualitas dan Ikut Kajian Al-Quran

"Ini anak saya nih umur 10 tahun dia lagi mau masuk sekolah gitu. Nah, kemarin kita bawa ke sebuah sekolah di Indonesia, kawasan Jabodetabek. Mungkin karena ini sekolahnya sekolah yang sudah levelnya internasional, jadi mereka sangat terbuka sama yang namanya woke agenda," ujar Daniel Mananta.

Daniel Mananta (instagram/vjdaniel)

Sekolah internasional yang dimaksudkan oleh Daniel itu memiliki agenda dengan konsep yang menarik namun berbeda dari biasanya. Meski tidak disampaikan dengan pilihan kata yang gamblang, Daniel Mananta menyinggung mengenai persoalan identitas seksual.

Konon, para siswa yang ada di sekolah tersebut jauh lebih mudah dalam mengekspresikan perasaannya mengenai jenis kelamin. Jika "merasa" dirinya seperti perempuan, maka siswa tersebut bisa "menjadi" perempuan meski secara biologis tidak.

Baca Juga:
Quraish Shihab Beri Penjelasan Tentang Hijab dan Keberagaman, Rasa Penasaran Daniel Mananta Terjawab

"Identitas lo adalah adalah apa yang sedang lu rasakan, gitu. Kalau misalnya lu merasa sebagai seorang perempuan, ya berarti identitas lo adalah seorang perempuan," tambah Daniel.

Keberadaan agenda yang ada di sekolah itu juga ditunjukkan melalui kamar mandi. Sekolah tersebut tidak hanya menyediakan kamar mandi untuk jenis kelamin perempuan dan laki-laki saja, namun dipersilakan khusus untuk sebutan "gender netral".

Daniel Mananta yang syok akhirnya mencoba untuk berbicara dengan para guru. Ketika mendengar penjelasan dengan para guru di sana yang membebaskan anak-anak dalam mengenal identitas seksual sejak kecil, Daniel mengambil keputusan bulat. Ia memilih tidak lagi menyekolahkan anaknya di sana.

Baca Juga:
Cari Pembelaan? Quraish Shihab Ungkap Motif Anak Tak Berhijab, Daniel Mananta: Mbak Nana Sampai Enek Banget

Daniel Mananta (instagram/vjdaniel)

Sementara itu, dugaan atas keberadaan sekolah anak yang mendukung LGBT di Indonesia ini tentunya menuai banyak komentar. Ada yang mempertanyakan peran dari pemerintah, sedangkan yang lain dibuat salfok dengan gaya bahasa Daniel Mananta saat mengungkanya.

"Semoga viral dan pemerintah segera bertindak," ujar netizen.

"Kemendikbud kemana ya?" tanya yang lain.

"Keren bahasa Daniel, sangat intelek," komentar seseorang.

"Daniel kelihatan cerdasnya," tambah netizen lainnya.

Load More