Diwanna Ericha | MataMata.com
Kontroversi Ustaz Solmed (Instagram/@ustad_solmed)

Matamata.com - Ustaz Solmed terus mendapatkan berbagai komentar miring dari netizen usai memamerkan rumah mewahnya di media sosial. Meskipun banyaknya hujatan yang menimpanya, Ustaz Solmed malah semakin sering memamerkan berbagai bisnisnya.

Mengaku tak perduli, Ustaz Solmed ogah ambil pusing dan tak mau menanggapi hal tersebut.

Melalui salah satu wawancara, Ustaz Solmed mengaku membeberkan kekayaannya untuk membantu orang-orang bisa mencapai kekayaan seperti dirinya.

Baca Juga:
Duet Anies Baswedan dan Tom Lembong Sebut 'RAWR' saat Live Streaming, Auto Jedag-jedug di TikTok

Ia kemudian mengajak orang-orang yang memiliki kesamaaan misi dan visi dengannya untuk berkolaborasi melakukan bisnis bersama.

"Intinya dengan kami menampilkan sesuatu yang wah, kami mau mengajak mari berbinis dengan kami dan kami bukan bisnis mimpi bukan investasi bodong dan bohong," ujar Ustaz Solmed dikutip pada Selasa, (23/01/2024).

Kontroversi Ustaz Solmed (Instagram/@ustad_solmed)

Ustaz Solmed bahkan membongkar jika ikut berbisnis bersamanya dan mendapatkan banyak keuntungan, akan diberikan bonus.

Baca Juga:
Irish Bella Sebutkan Permintaan Terakhir Ayah Ammar Zoni Sebelum Meninggal

"Tapi kami jualan ayok jualan sama kami, dapat untung kami berikan reward dari perusahaan kami," tambahnya.

Secara tegas, Ustaz Solmed menyebut bahwa dirinya tak begitu perduli dengan hujatan para netizen. Menurutnya rasa tidak pedui itu sangat wajar dan harus dimiliki oleh manusia. Kemudian, ia menyebut jika seseorang yang baik tak bisa membedakan mana cibiran dan ujian.

"Harus begitu manusia sampai-sampai orang tak bisa membedakan mana ujian mana hujatan," tuturnya.

Baca Juga:
Bikin Nyesek, Permintaan Terakhir Sang Ayah Tak Bisa Dipenuhi Ammar Zoni

Sayangnya, Ustaz Solmed masih berada ditahap tidak peduli oleh orang yang menghujatnya. Ia hanya ingin membahagiakan orang-orang disekitarnya yang sayang dan peduli kepada dirinya.

"Kalau saya masih belum, saya masih dalam tahap saya tidak perduli dengan buruk sangkanya orang dan saya tidak pernah peduli dengan kebencian orang karena terlalu banyak orang-orang baik di sekitar saya yang masih belum saya pedulikan itu yang saya pedulikan," ujarnya.

"Kenapa saya harus peduli dengan orang yang tidak suka, sementara orang-orang yang suka dengan kita kadang belum bisa menyenangkan mereka," pungkasnya.

Load More