Yohanes Endra Elga Maulina | MataMata.com
Febby Rastanty sharing seputar relationship di Festival of Twenties di Ciputra Artpreneur, Sabtu (21/12/2024). [istimewa]

Matamata.com - Banyak orang yang berusia 20-an kerap berkutat dalam kebingungan menemukan pasangan. Pada akhirnya, mereka yang belum menemukan mulai mempertanyakan siapa pasangan mereka kelak. Terlebih, tekanan sosial untuk menikah selalu membayangi mereka di usia 20-an.

Tekanan sosial itupun terkadang membuat tidak sedikit orang cepat-cepat menikah, bahkan sebelum mereka mengenal diri sendiri.

Festival of Twenties yang digelar di Ciputra Artpreneur, Sabtu (21/12/24). [istimewa]

Febby Rastanty, dalam acara Festival of Twenties yang digelar di Ciputra Artpreneur, Sabtu (21/12/24) pun berbagi kisahnya. Artis yang baru saja menikah pada 9 November lalu tersebut berbagi pengalamannya sebelum menemukan pasangannya.

Baca Juga:
Next Generation Visinema: Michael Rainheart dan Febri Darmayanti, Wajah Baru Perfilman Indonesia Lewat 'Hutang Nyawa'

"Selama 28 tahun aku hidup, aku belajar bahwa true love is not the destination, but it's journey. Journey mengenal pasangan kita, journey kita mengenal diri kita sendiri," ungkap Febby Rastanty.

Menurut artis kelahiran 1996 ini, cinta adalah menemukan pasangan yang tepat dan menjadi pasangan yang tepat. Untuk itulah, penting untuk mengenal diri sendiri dulu sebelum menjadi pasangan yang tepat.

"Untuk dapat menemukan pasangan kita, kita harus kenal sama diri kita sendiri dulu. Apa yang kita suka, apa yang bisa kita tolerir dalam hubungan, apa visi misiku, apakah align dengan pasangan kita," tegasnya.

Baca Juga:
Diduga Hamil, Mahalini Tak Boleh Naik Pesawat dan Pakai Heels

Berbekal mengenal diri sendiri, menurut Febby, seseorang akan lebih percaya diri dalam membangun hubungan dan menjadi lebih utuh sebagai manusia.

Terlebih, mengenal diri sendiri diperlukan sebelum menjalin hubungan karena setiap manusia membawa luka dan traumanya masing-masing. Tidak seharusnya beban itu dibawa dalam sebuah hubungan, karena luka dan trauma yang dialami merupakan tanggung jawab diri sendiri.

"Ketika kita masuk ke dalam hubungan yang baru, kita tidak menaruh beban atau ekspektasi untuk dilengkapi dengan pasangan karena kita secara manusia sudah utuh," tegasnya.

Baca Juga:
Tunjang Gaya Hidup Sehat, PrimaKu Luncurkan Parenthood Institute Berbasis Teknologi Digital

Apa yang disampaikan Febby Rastanty dalam sesi relationship ini pun sejalan dengan storyteller yang sharing di Festival of Twenties, Dini.

Perempuan yang akrab disapa Dini Kopi ini, menceritakan kisahnya menikah sebelum mengenal dirinya sendiri. Dini mengakui jika setahun dua tahun menikah adalah masa yang paling indah, namun setelahnya banyak hal terjadi yang membuatnya menyadari bahwa masih banyak luka dan inner child-nya yang belum diselesaikan.

"Lesson learned banget kalau nikah bukan masalah cepet-cepetan, umur 25 tahun menikah lantas menjadi prestasi. Kalau misalnya aku sebelum nikah konseling dulu bukan hanya general check up atau finansial," ungkap Dini.

Baca Juga:
Voucer Tiket Film 'Sorop' Digelapkan, MD Pictures Laporkan Dua Orang Oknum Percetakan

Festival of Twenties yang digelar di Ciputra Artpreneur, Sabtu (21/12/24). [istimewa]

Festival of Twenties sendiri merupakan acara tahunan perdana yang digelar oleh in Our Twenties. Festival ini diadakan untuk mereka yang berumur 20-an. Fokus dalam festival ini adalah karier, relationship, life skills, dan self discovery.

Festival ini menjadi ruang untuk mereka yang berumur 20-an untuk bertemu dan sharing. Dihadiri oleh sekitar 1500 peserta, Festival of Twenties menjadi ruang untuk mendapatkan insight untuk menjalani usia 20-an.

Load More