Wendy Red Velvet Pakai Piring Berhias Emas, Kekayaan Diomongin

Matamata.com - Kekayaan Wendy Red Velvet jadi perbincangan netizen karena piring yang dipakainya saat makan malam Natal.

Semua berawal dari unggahan Instagram Story Wendy pada 24 Desember 2020 kemarin. Pelantun hits "Psycho" itu memamerkan momen makan malam Natalnya.

Terlihat berbagai menu mewah tertata di meja makan Wendy. Mulai dari salad buah, mashed potato, daging, hingga segelas wine siap disantap oleh Wendy dan keluarga.

Baca Juga:
Hampir Setahun Hiatus, Foto Terbaru Wendy Red Velvet Ini Bikin Pangling

Bukan menu yang dihidangkan, perhatian netizen justru tertuju pada alat makan dipakai oleh Wendy. Apalagi setelah akun Twitter @ilyerene membongkar detail merek dan harga alat makan tersebut.

Menurut penelusuran akun Twitter fans itu, Wendy memakai alat makan dari set Cobalt Net  keluaran produsen keramik mewah kenamaan dunia, Lomonosov Russia.

Set alat makan yang dipakai Wendy harganya mencapai USD 1.470 atau setara dengan Rp21,3 juta. Kalau dihitung harga per satuannya, mangkuk dan piring Wendy mencapai Rp1,4 juta.

Baca Juga:
Dinyatakan Sembuh dari Cedera, Wendy Red Velvet Siap Comeback

Harga tersebut agaknya cukup wajar mengingat produk Lomonosov Russia memang buatan tangan. Set yang dipilih Wendy juga berhias emas 24 karat. Jadi, tak heran jika harganya sangat fantastis.

Berbagai komentar diberikan oleh netizen atas fakta alat makan Wendy ini. Beberapa terkejut mengetahui harga tersebut. Sementara yang lain sibuk membahas kekayaan keluarga idol yang pernah tinggal di Kanada itu.

"Emas 24 karat..... di piring dan alat makan???" komentar seorang warganet.

Baca Juga:
Sempat Jatuh dari Panggung, Intip Penampilan Perdana Wendy Red Velvet

"Keluarga Wendy, gila. Mereka sangat sangat kaya," imbuh yang lain.

"Crazy rich asian: edisi keluarga shon," tutur lainnya sambil menyebutkan marga keluarga Wendy.

"The Shon wow tapi itu The Shon jadi tidak terlalu mengejutkan karena mereka mengirim kedua putrinya ke salah satu sekolah asrama mahal di Kanada," sambung yang lain. (Nur Khotimah)