Nissa Sabyan
Matamata.com - Kemunculan Sabyan Gambus menjadi sebuah fenomena sendiri di Ramadan tahun ini. Suara syahdu sang vokalis, Nissa, menjadi daya tarik sendiri.
Saking viralnya, video lagu-lagu religi dan salawat Sabyan Gambus di situs berbagi video YouTube tembus ratusan juta penonton!
Popularitas lagu-lagu Sabyan Gambus menggelitik banyak orang mengcover lagu-lagu tersebut. Paling baru, seorang anak Sekolah Dasar membawakan lagu milik Sabyan Gambus. Yang bikin kaget, suara anak SD ini ternyata sangat mirip dengan Nissa Sabyan sang vokalis.
Bukan cuma bocah SD, lagu Deen Assalam juga pernah dibawakan penyanyi dangdut Via Vallen.
Berikut video bocah SD yang sangat mirip dengan Nissa Sabyan:
Berita Terkait
-
Pakai Hijab, Wajah Eca Aura Mirip Nissa Sabyan Netizen Auto Kesal
-
Bak Kembar Identik! Eca Aura Pakai Hijab dan Kacamata Mirip Banget Nissa Sabyan: Wajah Aja, Kelakuan Jangan
-
Biodata Lengkap dan Agama Nissa Sabyan, Digosipkan Sudah memiliki Anak dari Ayus
-
Foto Bocah Imut Berambut Keriting Diduga Anak Nissa Sabyan dari Ayus, Benarkah?
-
Nissa Sabyan Pamerkan Wajah Tanpa Make Up, Auranya Disebut Seperti Sudah Menikah
Terpopuler
-
Bisnis Kuliner Dibakar di TMP Kalibata, A. Hadiansyah Lubis Desak Pihak Terkait Usut Tuntas
-
Tim Gabungan Tangkap Tiga Terduga Pemburu Rusa di Pulau Komodo
-
Prabowo Jenguk Korban Kecelakaan Mobil Pengantar MBG di RSUD Koja
-
Atalia Praratya Dijadwalkan Hadiri Sidang Perdana Gugatan Cerai di PA Bandung
-
Polri Bidik Korporasi Pembalakan Liar Penyebab Banjir Sumut dengan Jerat Pidana Lingkungan dan TPPU
Terkini
-
100,000 Lebih Penonton Sudah Hadapi Bunda Corla di Bioskop, Film 'Mertua Ngeri Kali' Disambut Hangat Penonton
-
Akhirnya Bertemu Bunda Corla di Layar Lebar Lewat Film 'Mertua Ngeri Kali', Tayang Mulai Hari Ini
-
Dari Instagram ke Layar Lebar: Kisah Bunda Corla, Si Ratu Jreng yang Kini Jadi 'Mertua Ngeri Kali'
-
Film Dokumenter Gestures of Care Tayang di JAFF 2025, Tingkatkan Kesadaran tentang Kebakaran Hutan di Kalimantan
-
Review Film Kuyank: Saatnya Horor Berbicara soal Realita Kultural, Bukan Hiperbola